Page 22 - EMODUL KIMIA LINGKUNGAN ANUGRA RAHMA SHAFIRA
P. 22
badan air secara berlebihan, berdampak buruk pada perairan dan menyebabkan penurunan
kualitas air secara fisik, kimia dan biologi.
Bahan pencemar yang masuk ke wilayah perairan bisa berasal dari berbagai sumber.
Keadaan fisik bahan pencemar dari suatu sumber bisa berbeda dari sumber yang lain, dengan
komposisi yang berbeda-beda pula. Dengan demikian dampak yang ditimbulkan terhadap
lingkungan juga bervariasi. Status mutu suatu perairan merupakan tingkat kondisi mutu
perairan yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik dalam waktu tertentu dengan
membandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Salah satu standar parameter
perairan yang ditetapkan sebagai standar baku mutu adalah nilai derajat keasaman atau pH.
Variasi nilai derajat keasaman (pH) perairan dapat dijadikan sebagai salah satu
identifikasi kualitas suatu perairan. Pada kisaran nilai pH tertentu dapat diindikasikan
terjadinya suatu perubahan dalam kualitas perairan. Konsentrasi pH mempengaruhi tingkat
kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan yang asam
cenderung menyebabkan kematian pada ikan demikian juga pada pH yang mempunyai nilai
terlalu basa. Perubahan nilai pH juga akan mempengaruhi sebaran faktor kimia perairan. Hal
ini juga akan mempengaruhi sebaran mikroorganisme yang metabolismenya dipengaruhi oleh
sebaran faktor-faktor kimia tersebut (Supriatna dkk,2020).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di beberapa titik perairan di Bengkulu
didapatkan nilai pH yang berbeda-beda. Pengukuran pH yang telah dilakukan pada masing-
masing lokasi sampling didapatkan hasil seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengukuran pH di perairan Bengkulu
No. Lokasi sampling pH
1. Pulau tikus 7.95
2. Pantai Panjang 7.98
3. Muara Bengkulu 7.37
4. Sungai Hitam-hulu 6.09
5. Sungai Hitam-hilir 6.51
6. Muara Baai 7.95
7. Sungai Bengkulu 6.69
8. Danau Dendam 6.42
9. Muara Jenggalu 7.26
10. Sungai Taba Penanjung 7.96
21