Page 6 - Kelas X_Bahasa dan Sastra Indonesia_KD 3.6
P. 6
Tabel dan Grafik/ Modul Bahasa Indonesia/ Kelas X Peminatan
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas : X
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Judul Modul : Jenis Makna
B. KOMPETENSI
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
3.6. Membedakan jenis-jenis makna (makna konotatif dan denotatif, makna gramatikal dan
leksikal, makna kias dan lugas, makna referensial dan makna nonreferensial, makna
umum dan khusus, perubahan dan pergeseran makna kata, serta hubungan makna kata).
3.6.1 Peserta didik dapat mengklasifikasikan makna denotative dan konotatif.
3.6.2 Peserta didik dapat membedakan makna gramatikal, dan leksikal.
3.6.3 Peserta didik dapat mengategorikan makna kias dan makna lugas.
3.6.4 Peserta didik dapat membedakan makna referensial dan makna nonreferensial.
3.6.5 Peserta didik dapat mengategorkan makna umum dan khusus
3.6.6 Peserta didik dapat perubahan dan pergeseran makna kata
3.6.7 serta hubungan makna kata
4.6. Menggunakan jenis-jenis makna (konotatif dan denotatif, gramatikal dan leksikal, kias
dan lugas, referensial dan nonreferensial, umum dan khusus, perubahan danpergeseran
makna kata, serta hubungan makna kata) dalam kalimatbaik secara lisan maupun tertulis.
4.6.1 Peserta didik dapat menerapkan makna denotative dan konotatif baik secara lisan maupun
tertulis
4.6.2 Peserta didik dapat menggunakan secara tepat makna gramatikal, dan leksikal baik secara
lisan maupun tulis.
4.6.3 Peserta didik dapat menggunakan makna kias dan makna lugas baik secara lisan maupun
tulis.
4.6.4 Peserta didik dapat membedakan makna referensial dan makna nonreferensial baik secara
lisan maupun tulis.
4.6.5 Peserta didik dapat mengategorkan makna umum dan khusus baik secara lisan maupun tulis.
4.6.6 Peserta didik dapat perubahan dan pergeseran makna kata baik secara lisan maupun tulis.
4.6.7 Peserta didik dapat menggunakan hubungan makna kata baik secara lisan maupun tulis.
C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI
Salam Sehat untuk kita semua. Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan kesadaran atas
tanggungjawab terhadap diri sendiri dan lingkungan kita. Meskipun pandemi ini belum berakhir,
mari tetap semangat untuk terus belajar mengasah otak kita untuk berpikir yang positif agar tidak
tertinggal.
Seringkali kita melihat perselisihan yang terjadi di sekitar kita, dikarenakan salah komunikasi.
Misalnya kita mendengar orang lain menggunakan kata mati, wafat, tewas, meninggal dunia,
gugur dan lain sebagainya, padahal artinya sama. Satu diantara kalian mungkin mengabaikan. Tapi
makna sangat penting dipelajari, agar tidak lagi muncul anggapan aneh ketika mendengar ada
pahlawan dikatakan mati. Telinga kita lebih nyaman kalau pahlawan itu gugur bukan?
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 6