Page 53 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI APRIL 2023
P. 53

milih cara­cara santun dalam ber­         “Alhamdulillah,  komunika­
            interaksi, salah satunya memberi    si kian cair, pelan­pelan mereka
            teladan yang baik.                  mulai mempercayakan anak­anak
               Melihat akhlaq Ustadz Sudirman   mereka untuk mengaji di pesant­
            yang karimah, perlahan satu per     ren. Ada sekitar 30­an anak,”
            satu di antara mereka merasa        ucap pria kelahiran 1979 silam itu.
            malu ketika mengenakan celana          Kedua,    untuk    mendekati
            pendek dan bertelanjang dada.       pemuda  dengan  membuat  la­
            Bahkan juga segan merokok di        pangan olahraga. Tak sekadar itu,
            tempat itu, karena melihat Ustadz   untuk awal­awal Ustadz Sudirman
            Sudirman dan santrinya tidak ada    juga tak pernah melontarkan be­
            yang merokok.                       berapa larangan.
               “Sengaja kami bikin lapangan        “Kebanyakan     dari  mereka
            agar pemuda­pemuda kampung          itu hari­harinya main  game, me­
            itu mau datang ke pesantren ini,    rokok,  pacaran,  bahkan  sampai
            meskipun hanya untuk berolah­       minum  minuman  keras.  Mereka
            raga,” terang Sudirman.             dekat dengan kita itu sebuah ke­
                                                sempatan dan momen, tinggal
            Ubah Benci Menjadi Cinta            ambil langkah selanjutnya,” jelas­
               Ada cerita di balik pembuatan    nya.
            lapangan  sepak  takraw itu.  Dulu,    Sebagai seorang dai, menurut
            ketika pertama kali ia ditugaskan   Sudirman  harus  selalu  menjaga
            merintis Hidayatullah Wajo, komu­   hubungan dengan  mad’u, ob­
            nikasi antara pihak pesantren de­   jek dakwah. Caranya dengan
            ngan masyarakat setempat san­       mengedepankan akhlaqul kari­
            gat renggang.                       mah untuk memberikan teladan
               Bahkan sampai muncul ang­        yang baik kepada mereka.
            gapan  pesantrennya  ekstrim  dan       “Jika kita membenci atau
            tertutup—karena memang lokasin­     dibenci, mana mungkin dapat
            ya berada di sebuah pedalaman.      mengajak mereka untuk me­
            “Jangankan orang mau singgah,       ngenal Allah,” terangnya.
            diajak ngobrol saja malah meng­        Ia dekati satu persatu anak
            hindar. Sulit sekali mengundang     dengan mengajak bercanda. Di
            mereka untuk datang ke pesant­      saat itulah, ia mulai mengenalkan
            ren,” terang Sudirman.              nilai­nilai Islam dan akhirnya mem­
               Sudirman tidak habis akal. Un­   buat para remaja mulai datang ke
            tuk menarik perhatian warga se­     masjid.
            kitar, ia melakukan beberapa lang­
            kah.                                Titik Balik
               Pertama,    ketika  pesantren       Jauh “terjun bebas” di du­
            memperoleh sumbangan berupa         nia  dakwah,  pertengahan  tahun
            sembako dari donatur, sebagian      1996, setelah lulus dari pesantren,
            ia bagikan  kepada  warga  sekitar.   darah muda Sudirman bergelora
            Dengan  begitu, ia  berharap  war­  ingin  merasakan  keindahan dan
            ga sekitar merasakan keberadaan     kenikmatan dunia. Ia kembali ke
            pesantren.                          kampung halamannya di Masam­



                                                         Ramadhan 1444/April 2023 | MULIA  49
   48   49   50   51   52   53   54   55   56