Page 12 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI FEBRUARI 2023
P. 12
JENDELA UTAMA
Sebab Aksi ‘kejahatan’ (UI), Dr Rose Mini Agoes Salim,
Banyak faktor mengapa anak mencatat beberapa sebab remaja
melakukan kenakalan hingga tin melakukan aksi kekerasan. Dalam
dak kejahatan serius. Krisis identi kasus geng motor di Pejaten, Ja
tas, lemahnya kontrol diri, kurang karta Selatan dan di Jakarta Barat,
nya perhatian orang tua, minim umumnya pelaku berusia labil.
nya pengetahuan hukum, minim “Mereka ingin menjadi hero,
ilmu agama, pengaruh media in yang super, dan orang punya pen
formasi dan lingkungan. garuh,” kata Rose pada media.
Banyak orang tua lalai meman Ketika di rumah tidak dianggap,
tau aktivitas anak di media sosial/ mereka akhirnya mencari tempat
internet. Padahal, sangat mungkin lebih nyaman di lingkungan se
anakanak dijebak, dirayu, digoda, usianya. “Nah, dengan bergabung
dan diimingimingi orang dikenal/ geng motor, merasa jadi lebih
tak dikenal melalui media sosial kuat, power, dan keren dengan
untuk dijadikan obyek kejahatan temanteman geng motornya, “
seksual atau pelaku pornografi. ujarnya.
Dalam sebuah seminar ber Yang menarik, hasil studi dalam
tema “Yogyakarta Kota Pelajar: Jurnal Ikatan Pustakawan Indo-
Merumuskan Solusi Kejahatan nesia menujukkan bahwa pelaku
Jalanan Remaja”, Kepala Dinas tindakan kriminal banyak remaja
Sosial D.I. Yogyakarta Endang tamatan sekolah dasar. Semakin
Patmintarsih, S.H., M.Si., menga rendah pendidikan/penge tahuan,
takan, 98% penyebab kenakalan membuat anak mudah terpe
remaja berasal dari keluarga. ngaruh terhadap perilaku salah
Menurut Endang, kondisi kelu yang berujung kejahatan.
arga yang tidak ideal merupakan Sementara temuan Prof. Dr.
akar masalah dari kejahatan jala Endang Ekowarni menunjukkan,
nan remaja yang terjadi. Contoh aktivitas agresivitas remaja umum
nya, orang tua berpisah, anak ku nya karena tidak paham hukum.
rang memperhatikan. “Mereka tidak paham risiko, mau
Di sisi lain, tidak sedikit orang pun dampak yang muncul akibat
tua memfungsikan rumah tak lebih perbuatannya,” papar Guru Besar
dari sekadar tempat kos dan tem Psikologi UGM ini.
pat menginap. Pergi pagi pulang Apapun penyebabnya, usaha
malam, tanpa pernah memikirkan penangkalan, pencegahan, dan
pendidikan anakanaknya, apa penegakan hukum atas feno mena
lagi ngobrol dengan mereka. ini, diperlukan tanggung jawab
seluruh elemen masyarakat. Se
Ingin Dianggap Keren bab mereka juga “anakanak” kita
Psikolog Universitas Indonesia semua.*
8 MULIA | Rajab 1444/Februari 2023

