Page 14 - Buku Kristen KLS VII wordwall
P. 14

D.  Menerapkan Nilai-nilai Kristiani dalam Hidup

                  1.  Penerapan Nilai-nilai Kristiani
                  Nilai-nilai kristiani tidak secara otomatis menjadi pembiasaan hidup jika

                  tidak dilatih dan dibiasakan. Semua nilai itu bersumber dari Alkitab, maka
                  tiap orang yang bertekun membaca Alkitab dan berdoa, akan terbantu
                  untuk memahami dengan      baik nilai-nilai itu serta menerapkannya dalam

                  hidup. Menerapkan nilai-nilai kristiani membutuhkan pemahaman konsep
                  yang benar, setelah memahami konsep, seseorang harus memiliki tekad dan
                  kemauan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut. Kita juga dapat belajar dari
                  teladan kehidupan yang diberikan oleh para tokoh gereja, tokoh masyarakat,
                  orang tua, guru, maupun teman sebaya kita.

                      Ada orang yang mengatakan bahwa nilai-nilai Kristiani itu amat ideal
                  dan mungkin bersifat “utopia” hanya ada dalam angan-angan karena begitu
                  muluknya. Sikap skeptis ini muncul karena mereka belum memahami

                  dengan baik isi Alkitab dan apa yang Tuhan perintahkan untuk dilakukan
                  oleh umat-Nya. Disamping itu, mereka tidak memiliki kemauan untuk
                  terus menerus mempelajari serta mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam
                  hidupnya. Mengapa ini terjadi? Karena manusia lebih ingin hidup menurut
                  kemauannya, mengikuti hawa nafsu dan keserahakan diri ketimbang

                  mengikuti nilai-nilai kristiani yang dirasakannya amat berat. Misalnya, soal
                  berbagi dengan sesama, mengapa harus berbagai dengan orang lain? Kan
                  saya yang bekerja keras untuk memperoleh semua kekayaan? Bukankah

                  saya bekerja untuk diri sendiri dan keluarga saya? Mengapa harus
                  memperdulikan orang lain? Toh salah dia sendiri mengapa menjadi manusia
                  yang miskin dan berkekurangan? Atau ada orang yang beralasan bahwa
                  tidak bisa menolong sesama karena semua yang diperolehnya hanya cukup
                  untuk dia dan keluarganya. Berbagai alasan ini menunjukkan bahwa mereka

                  belum memahami dengan benar isi Alkitab, mereka masih hidup untuk diri
                  sendiri. Bahkan terkadang di antara orang-orang seperti itu adalah orang-
                  orang yang sangat taat beribadah dan rajin bergereja. Jika terjadi demikian,

                  maka dapat dikatakan mereka belum memahami dengan baik makna menjadi
                  “orang Kristen” bahwa menjadi orang Kristen bukan hanya rajin bergereja


                  82    Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19