Page 17 - Buku Kristen KLS VII wordwall
P. 17
tentu saja mengandung unsur logika. Jadi, tidak benar kalau hati nurani
hanya dipandu oleh emosi atau perasaan. Hati nurani memandu kita dalam
setiap tindakan hidup.
Menurut Prof. Bertens, terkadang seseorang meyakini apa yang
dilakukannya itu merupakan bisikan suara hatinya padahal tindakannya itu
salah. Misalnya, para teroris yang melakukan kekerasan dan pembunuhan,
mereka meyakini apa yang dilakukannya itu sesuai dengan suara hati
nuraninya. Jadi, suara hati bisa saja salah jika tidak dilatih dan didik. Para
koruptor dan pembunuh, hati nurani mereka sudah tumpul karena mereka
menutup diri terhadap kesadaran hati nuraninya, akibatnya perbuatan yang
salah jadi dianggap biasa. Begitu pula orang-orang yang kikir, mereka yang
tidak peduli pada penderitaan orang lain, berkhianat dan memfitnah orang
lain adalah orang-orang yang hati nuraninya sudah tumpul dan resisten
terhadap kebaikan dan nilai-nilai kristiani yang tercantum dalam Alkitab.
Banyak orang bahkan bertindak berlawanan dengan suara hati nuraninya,
mereka memilih dan memutuskan sesuatu yang bertentangan dengan suara
hati nurani, lama kelamaan, hati nurani merekapun menjadi tumpul. Betapa
pentingnya peran hati nurani bagi manusia, bahkan Yesus mengatakan dari
dalam hati manusia lahir kejahatan (markus 7:21-23). Hati nurani berperan
dalam membentuk karakter manusia, terutama dalam kaitannya dengan
pilihan dan pengambilan keputusan.
Manusia perlu terus melatih dan mendidik hati nurani sehingga dari dalam
hati nurani lahir berbagai perbuatan baik terutama ketika harus memilih
dan mengambil keputusan yang benar, berkaitan dengan mewujudkan nilai-
nilai kristiani dalam kehidupan. Dengan cara bagaimana? Tekun berdoa
dan membaca Alkitab, serta mencontoh orang-orang yang dapat dijadikan
teladan untuk kebaikan dan kebenaran hidup. Dalam hal ini peran akal
sehat dan hati nurani amat penting. Bagaimana jika seseorang salah memilih
atau memutuskan sesuatu? Tidak mengapa, tapi belajarlah dari kesalahan
itu untuk tidak mengulangnya lagi. Tiap orang memiliki kesempatan untuk
berubah dan memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat. Rasul Paulus minta
kita memelihara hati dari berbagai kejahatan, karena dari dalam hati keluar
Bab VII Nilai-Nilai Kristiani Menjadi Pegangan Hidup Menurut Kitab Galatia 85