Page 141 - BERFIKIR
P. 141
sedikit, sehingga emosi kita tidak terkontrol dan akhirnya
mencoba jalan pintas agar orang tersebut kalah. Jalan yang
diambil orang emosi tidak akan pernah benar, alih-alih
membantahnya dengan argumen, kita malah mencoba untuk
menyerang orang tersebut dari sisi pribadi seperti berkata “gw
tau kecilnya lu, jadi ga usah songong sama gw”, atau
menyerang dari sisi keyakinan atau SARA seperti “lu di sini
cuma numpang, balik sonoh ke asal lu, jangan tinggal di sini
lagi”. Hal seperti itu tidak membuat kita memiliki level di atas
orang yang kita cemooh, malah menjadikan kita berada di
posisi yang rendah, serendah-rendahnya. Dengan melakukan
perbuatan seperti itu, artinya kita tidak menggunakan akal yang
kita miliki sama sekali.
Terkadang ada kasus dimana kita tidak sengaja merendahkan
orang lain dengan cara menanggapi sesuatu dengan tidak layak.
Saat ngobrol bersama, biasanya seseorang berkata pada kita
“eh lu tau ga film A rame banget loh, kemaren gw nonton
sampe ga bisa kedip”. Kita menanggapinya dengan berkata
“iya gw juga tau udah nonton kemaren bareng pacar gw”. Hal
seperti itu merendahkan diri orang yang sedang cerita pada
kita, sangat tidak layak dilakukan. Apa susahnya dengarkan dia
sampai selesai dulu setelah itu bagian kita? Walaupun kita
udah pernah nonton film tersebut, cobalah untuk menanggapi
ceritanya dengan baik, misalnya kita bisa berkata “oh ya?
Emang kemaren sesi yang paling lu suka bagian apa bro?”.
Tanpa harus memberi tahu dia kalo kita udah pernah nonton,
itu baik untuk komunikasi tersebut. Lagi pula apa urgensitas
126