Page 58 - BERFIKIR
P. 58

mendudukkan  perkara  sesuai  dengan  porsinya.  Kalo  emang
            orang awam maka berlakulah seperti orang awam. Kalo emang

            ga paham, maka bersikaplah seperti orang yang ga paham dan
            jangan  sok  tau.  Kalo  emang  mau  berargumen,  maka
            berargumenlah  dengan  landasan  yang  kuat.  Kalo  emang
            pengen punya prinsip sendiri, maka buatlah prinsip itu setelah

            nanti  ga  bodoh  lagi.  Kalo  masih  bodoh  jangan  bikin  prinsip
            sendiri, nanti bakal celaka. Apa alasannya? Simak dengan baik
            paparan dari gw yang gans ini.

            Prinsip  itu  sudut  pandang  yang  didapatkan  dari  kesimpulan.
            Sedangkan  kesimpulan  didapatkan  dari  seberapa  banyak
            pengetahuan  yg  ada  dalam  otak  kita.  Semakin  banyak

            pengetahuan  dalam  otaknya,  maka  prinsipnya  akan  semakin
            bagus  karena  banyak  pertimbangan,  begitu  juga  sebaliknya.
            Orang bodoh itu ga layak bikin prinsip sendiri karena prinsip

            (kesimpulan)nya  pasti  akan  salah.  Gimana  dia  mau  bikin
            kesimpulan kalo pengetahuan dia sedikit? Jadi kalo dia maksa,
            pasti  prinsipnya  akan  salah.  Orang  bodoh  itu  harus  sadar
            dengan  dirinya  sendiri  yang  masih  bodoh.  Saat  dia  ingin
            meyakini sesuatu, maka ia harus menyandarkannya pada suatu

            hal  yang  sesuai  dengan  bidang  tersebut,  dia  ga  boleh  bikin
            kesimpulan atau prinsip sendiri.

            Salah  satu  contoh  kasusnya  adalah  saat  beberapa  bulan
            kemaren virus Covid-19 rame, banyak orang berkicau tentang
            penutupan masjid untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

            Mereka menuduh pemerintah anti islam dan  yang sejenisnya,

                                          43
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63