Page 52 - E-MODUL SEL BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE
P. 52

Bio Unique!
            Bio Unique!




                            Manfaat Puasa Pada Proses Autophagy











      Autofagi berasal dari bahasa Yunani,
       yang berarti “memakan diri sendiri”.
       Autofagi (autophagy) adalah proses
      alami tubuh untuk membuang sel-sel

         yang rusak dan tidak berfungsi,
      sekaligus menggantinya dengan sel-
      sel baru yang sehat sehingga mampu
                 bekerja lebih efisien.






          Autofagi


          Merupakan proses daur ulang yang memanfaatkan sumber daya sel yang sudah
          ada secara maksimal. Prosesnya meningkat ketika sel-sel kekurangan nutrisi atau
          oksigen, sehingga tubuh harus memanfaatkan sumber daya yang sudah ada sebaik
          mungkin, karena sel tidak mendapatkan energinya dari sumber luar.




          Autophagy  adalah  mekanisme  alamiah  dalam  tubuh  makhluk  hidup.  Walau
          demikian,  sejumlah  faktor  diyakini  dapat  memicu  atau  mempercepat  prosesnya.
          Salah  satu  aktivitas  yang  dapat  memicu  autofagi  yaitu  puasa.  Saat  berpuasa,
          tubuh Anda tidak mendapatkan asupan makanan selama belasan jam.





      Hal ini terus berlangsung selama berhari-hari                      Beberapa manfaat autofagi antara
        sehingga tubuh lambat laun mulai terbiasa                         lain, meremajakan sel tubuh dan
       dengan berkurangnya asupan kalori dan zat                         membantu mencegah penuaan dini,
       gizi. Berkurangnya asupan kalori saat puasa                       menjaga fungsi tubuh tetap normal
      membuat sel tubuh mengalami stres. Padahal,                        sekalipun kekurangan karbohidrat
      sel tubuh memerlukan kalori untuk berfungsi                             ketika berpuasa, mencegah
     normal. Sel tubuh pun beradaptasi dengan cara                      pertumbuhan sel kanker, membuang
         mengurangi kalori yang digunakan untuk                         zat racun yang meningkatkan risiko
        menjalankan fungsi tersebut. Pada kondisi                          penyakit saraf seperti penyakit
        minim energi, sel tubuh juga harus bekerja                              Parkinson atau lainnya.
                     dengan lebih efisien.



                                                                                     (Goentoro, 2025)
                                                                                     (Goentoro, 2025)
                                                           48
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56