Page 36 - E-MODUL GEOMATIKA_Nafiz Ayu Mas Ula_rev2
P. 36
(1) Teks dapat saja secara tidak sengaja di-scan sebagai bentuk garis, misalnya
nama sungai yang melengkung mengikuti arah sungai dapat menjadi bagian tepi
sungai tersebut.
(2) Garis kontur tidak dapat diputus dengan teks.
(3) Deteksi bentuk secara otomatis tidak mudah, misalnya antara dua garis kontur
dan simbol jalan.
(4) Simbol-simbol khusus, misalnya simbol rawa-rawa, harus diperhatikan.
(5) Scanning menjadi cara yang efisien untuk memasukkan data apabila tersedia
peta sumber yang akurat, tetapi sebagian besar peta tidak memenuhi kriteria
tersebut.
c. Pengumpulan Data Lapangan
Biasanya pembuat peta mengumpulkan data yang mereka perlukan di
lapangan. Data yang dikumpulkan mencakup sampel atau catatan pada posisi
geografis yang diketahui. Pada pemetaan tradisional, posisi geografis yang
diketahui tersebut sangat terbatas atau memerlukan pengukuran. Adanya GPS
telah menghilangkan kendala tersebut. Dengan GPS dapat dikumpulkan data posisi
sebanyak yang diperlukan dengan waktu yang jauh lebih singkat.
GPS sangat bermanfaat untuk menentukan kontrol posisi yang akurat di
daerah yang sulit dijangkau pengukuran terestris. Ketelitian meningkat dengan
bertambahnya sinyal satelit GPS yang dapat ditangkap oleh receiver GPS, serta
makin presisinya software dan hardware pada penentuan posisi dengan GPS.
GPS menggunakan paling tidak tiga satelit untuk mencatat posisi titik di
permukaan bumi. Proses hitungan dilakukan dengan trianggulasi. Penentuan posisi
dilakukan dengan mengukur berapa lama sinyal radio dari satelit tersebut ke
receiver di bumi. Ilustrasi sistem penentuan posisi dengan GPS adalah sebagai
berikut (Gambar 111)
30
30