Page 29 - e-modul Akuntansi Keuangan 1_Neat
P. 29

e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali


               sumber pencatatannya berasal dari bukti-bukti pembukuan. Apabila suatu transaksi

               yang sama sering terjadi, biasanya dibuatkan jurnal spesial yang khusus digunakan
               untuk mencatat suatu  jenis  transaksi  tertentu  seperti  jurnal  pembelian, penjualan,

               pengeluaran  uang,  penerimaan  uang  dan  lain-lain.  Alur  dari  penjurnalan  yaitu
               identifikasi transaksi, klasifikasi transaksi, menganalisis transaksi, mencatat ke jurnal,

               posting ke buku besar, penyusunan laporan keuangan. Proses ini merupakan dasar

               dari proses akuntansi dan memastikan catatan keuangan tepat dan akurat.



                2.  PROSES PENCATATAN DAN PENGGOLONGAN

                     Pencatatan dan Penggolongan adalah aktivitas dasar dalam proses akuntansi,
               yang bertujuan untuk mencatat serta mengklasifikasikan transaksi keuangan yang

               terjadi di dalam perusahaan. Setiap transaksi keuangan yang tercatat disertai dengan

               bukti transaksi, seperti nota, faktur, kuitansi, cek, bilyet giro dan dokumen lainnya.

                     Pencatatan  transaksi  penting  dilakukan  melalui  proses  di  mana  akuntan

               mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan ke dalam buku
               jurnal. Hal ini dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan selama satu periode

               tertentu,  seperti  harian  atau  bulanan.  Setiap  transaksi  yang  tercatat  memiliki

               informasi  lengkap  seperti  tanggal,  jenis  transaksi,  nominal,  serta  rekening  yang
               terpengaruh  (debit  atau  kredit).  Tujuan  utama  dari  pencatatan  ini  adalah  untuk

               menciptakan  jejak  dokumentasi  yang  lengkap  dari  seluruh  aktivitas  keuangan.
               Setelah  pencatatan  selesai,  proses  penggolongan  dilakukan.  Penggolongan

               bertujuan  untuk  memisahkan  transaksi  berdasarkan  jenisnya.  Misalnya,  transaksi
               penjualan,  pembelian,  penerimaan  kas,  dan  pengeluaran  kas  dikelompokkan  ke

               dalam jurnal khusus yang sesuai. Dengan demikian, penggolongan ini memungkinkan

               akuntan untuk menganalisis data secara lebih spesifik dan efisien, terutama  untuk
               transaksi rutin. Berikut adalah tahapan yang diperlukan dalam proses pencatatan dan

               penggolongan:

                       1)  Mengidentifikasi dan Menganalisis Bukti Transaksi

                              •  Identifikasi Bukti Transaksi

                                  Langkah  pertama  adalah  mengidentifikasi  bukti  transaksi  untuk
                                  memastikan setiap transaksi benar-benar terjadi dan berpengaruh

                                  pada keuangan perusahaan. Bukti transaksi bisa berupa kuitansi,


                                                                                                       25
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34