Page 93 - e-modul Akuntansi Keuangan 1_Neat
P. 93
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
Pengaturan akuntansi dan pelaporan investasi obligasi (efek Utang) dan saham
(efek Ekuitas) diatur dalam PSAK No. 232. Menurut PSAK tersebut perusahaan harus
mengklasifikasikan investasi saham ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut
ini:
1) Dimiliki hingga jatuh tempo (Held to Maturity)
Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus diklasifikasikan
dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”
2) Diperdagangkan (Trading)
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus
diklasifikasikan ke dalam kelompok “diperdagangkan”. Investasi ini dilakukan
dengantujuan untuk mecari laba dari perbedaan harga jangka pendek
3) Tersedia untuk dijual (available for sale)
Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut harus
dilasifikasikan ke dalam kelompok “tersedia untuk dijual”
Selanjutnya dalam PSAK No. 232 dinyatakan bahwa investasi dalam surat
berharga yang masuk kelompok “diperdagangkan” harus dicantumkan sebagai aktiba
lancar dalam neraca, sedangkan investasi yang masuk dalam kelompok “dimiliki
hingga jatuh tempo” dan “tersedia untuk dijual” dapat disajikan dalam kelompok aktiva
lancar atau tidak lancar bedaraskan keputusan manajemen. Khusus untuk obligasi
yang akan segera jatuh tempo, harus dikelompokan dalam aktiva lancar.
Adapun tujuan investasi jangka pendek adalah :
1) Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu.
2) Memperoleh tambahan dana.
Karakteristik investasi jangka pendek adalah :
1) Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.
2) Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah
dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas.
3) Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi
pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga
tidak termasuk dalam investasi jangka pendek).
89