Page 23 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 23
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
10) Utang dagang dan utang lainnya;
11) Provisi;
12) Liabilitas keuangan
13) Liabilitas dan aset untuk pajak kini;
14) Liabilitas dan aset pajak tangguhan;
15) Liabilitas yang termasuk ke dalam kelompok lepasan yang diklasifikasi
sebagai dimiliki untuk dijual;
16) Kepentingan non pengendali (sebagai bagian dari ekuitas);
17) Modal saham dan Cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk.
5. BENTUK LAPORAN POSISI KEUANGAN
Bentuk-bentuk dari laporan posisi keuangan antara lain yaitu :
1) Laporan posisi keuangan bentuk Staffel
Merupakan laporan posisi keuangan yang disajikan dalam bentuk vertikal.
Maksudnya adalah setiap pos asset akan dilaporkan pada bagian paling
atas dan diikuti berbagai pos liabilitas dan ekuitas pemilik saham.
2) Laporan posisi keuangan bentuk Skontro
Merupakan format laporan neraca dimana pos aset, kewajiban dan ekuitas
pemilik disajikan secara berdampingan. Pos aset akan disajikan disisi kiri
dan sisi kanan akan disajikan pos kewajiban dan ekuitas.
6. SUSUNAN LAPORAN LABA RUGI
Tujuan penyusunan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah
untuk memberikan informasi tentang kinerja keuangan entitas selama suatu periode
usaha tertentu, yaitu laba rugi, komposisi, dan rincian penghasilan (pendapatan dan
keuntungan) dan beban serta pendapatan komprehensif lain yang berguna untuk
menghitung dan menganalisis profitabilitas, efisiensi, pengembalian investasi, laba
per saham, serta ramalan tentang kemampuan arus kas entitas tersebut.
Kegunaan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dapat
disimpulkan terutama untuk hal-hal berikut:
1) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja entitas selama suatu
periode usaha tertentu
19