Page 24 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 24
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
2) Memberikan informasi penting sebagai landasan penyusunan rencana
akan datang
3) Mengantisipasi risiko yang mungkin timbul di masa depan.
Beberapa keterbatasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
diantaranya sebagai berikut:
1) Penghasilan atau beban yang tidak dapat diukur dengan andal, tidak
dimasukkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
2) Laba yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan
3) Pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan manajemen
Menurut PSAK 201, laporan laba rugi komprehensif dapat disajikan dengan dua
cara, yaitu:
• Dalam bentuk satu laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Metode ini melaporkan seluruh pendapatan dan beban, dan laba rugi dari
usaha pokok maupun di luar usaha pokok dalam satu laporan. PSAK 201
menyebutkan informasi minimum yang harus dicakup dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain, yaitu:
1) Pendapatan;
2) Biaya keuangan;
3) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura Bersama yang dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas;
4) Beban pajak; dan
5) Jumlah Tunggal untuk total operasi yang dihentikan.
• Dalam bentuk dua laporan
1) Laporan laba rugi terpisah
Hanya melaporkan komponen laba rugi yang berkaitan dengan usaha
pokok atau normal entitas;
2) Laporan laba rugi komprehensif
Dimulai dengan saldo laba atau rugi hasil perhitungan laporan laba rugi
(terpisah) tersebut, dan dilanjutkan dengan komponen laba rugi
komprehensif lain yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana
disyaratkan oleh standar akuntansi keuangan lainnya.
20