Page 21 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 21
“Hmmmh… bagaimana perahu besar itu
bisa digerakkan hanya dengan memasang kain
layar itu, ya?“ gumamnya pada diri sendiri. Ia
membayangkan rumahnya dipasangi layar
dan melaju seperti perahu.
Ah, bisakah? Sibelin penasaran... apakah
benar rumahnya bisa dipasangi layar seperti
layaknya perahu. Pertanyaan itu terus
menghantui pikirannya, hingga suatu hari ia
diajak Mansar Biak ke Baingkete.
“Hei, Sibelin, apa yang kau lakukan di
situ? Daripada kau melamun lebih baik ikut
kami berlayar,“ ajak Mansar Biak ketika melihat
Sibelin duduk melamun di tepian pantai.
Sibelin sangat senang mendengar ajakan
Mansar Biak, apalagi berlayar ke Baingkete,
kampung halamannya.
12 13