Page 22 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 22
Tidak menunggu waktu, Sibelin
mengiyakan ajakan Mansar Biak. Ia pun
turut melompat ke atas perahu milik Mansar
Biak.
Setelah siap, dua sahabat itu pun
melakukan pelayaran menuju Baingkete.
Sibelin memandang layar yang terkembang,
serta perahu yang melaju semakin kencang.
Pikiran yang sekian lama mengendap, akhirnya
muncul kembali. Mulailah ia bertanya tentang
layar itu kepada sahabatnya.
“Mansar, bagaimana perahu ini bisa
bergerak hanya dengan memasang kain
layar itu?“
“Perahu ini bisa melaju cepat karena
layar itu digerakkan oleh angin,“ jawab
Mansar Biak.
14 15