Page 27 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 27
Mansar Biak menuruti permintaan
Sibelin. “Dengar baik-baik dan jangan kau
lupa,“ katanya sambil berteriak, mengajarkan
mantra pemanggil angin.
“Sarwiiiiiiinnnnnnnn sarwannnnnnnn
manawalu,” teriaknya. Ia meminta Sibelin
untuk menghafalkan mantra dengan benar.
Sepanjang perjalanan, Sibelin
menghafalkan mantra pemanggil angin yang
diajarkan sahabatnya. Setelah menempuh
perjalanan sehari-semalam, sampailah mereka
di Baingkete.
Kerinduannya kepada kampung halaman
terlampiaskan. Malah, Sibelin tak ingin kembali
ke Rutum karena ingin membangun sebuah
rumah besar yang dipasangi layar. Ia pun
menyampaikan keinginannya kepada Mansar
Biak.
18 19