Page 28 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 28
“Mansar, aku ingin membangun rumah di
Baingkete dan tidak kembali ke Rutum. Terima
kasih sudah memberi mantra pemanggil angin
dan membawaku berlayar ke kampungku
kembali,“ kata Sibelin. Mansar Biak mengerti
keinginan Sibelin dan mereka pun akhirnya
berpisah jalan.
Sibelin menuju daratan, ke arah Kali
Klamo. Sepanjang perjalanan, ia terus bergumam
menghafal mantra yang diajarkan sahabatnya.
Namun di tengah perjalanan, Sibelin lupa dan
kembali mencari Mansar Biak di tepian pantai.
Ia melihat Mansar Biak sedang sibuk
menambatkan perahu layarnya.
“Mansar, oh, Mansar, aku lupa mantra
yang kau ajarkan tadi. Bisakah kau ulang sekali
lagi?” pinta Sibelin.
20 21