Page 32 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 32
Akhirnya setelah berbulan-bulan
bekerja, rumah panggung itu pun selesai,
berdiri kokoh di lereng bukit. Kemudian
Sibelin memasang layar di atas bubungan
rumahnya.
“Akhirnya, rumah ini selesai.” Ia merasa
puas atas hasil kerja kerasnya.
Sibelin tersenyum. Tak henti ia
pandangi dengan puas rumahnya itu. Ia
ingin memperlihatkan rumah layar tersebut
kepada orang-orang kampung di sekitar Kali
Klamo. Ia berniat mengajak mereka berlayar,
menggunakan rumah layar itu.
Untuk mengumpulkan masyarakat
kampung itu, Sibelin meniup kulit bia, sejenis
kulit kerang besar yang digunakan sebagai
terompet.
24 25