Page 52 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 52
Mendapatkan serangan tiba-
tiba, masyarakat Pulau Ram menjadi
panik. Mereka berteriak sambil berlarian
menyelamatkan diri. Kampung yang awalnya
sunyi menjadi gaduh. Ada erangan kesakitan,
suara tangisan, dan suara senjata beradu.
“Ngunggggggg... ngungg….” Suara
trompet dari kulit bia, sejenis kerang besar,
dibunyikan sebagai tanda bahaya. Mendengar
itu, para lelaki yang mendiami Pulau Ram
menjadi siaga. Mereka mempersiapkan
panah, busur, dan tombak.
“Ada kelompok penyerang!!!” teriak
mereka bersahutan, meminta kaum
perempuan yang ada di kampung itu
bersembunyi untuk menyelamatkan diri.
44 45