Page 97 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 97

mengambil  keputusan  untuk  berjuang,  apa

            pun konsekuensinya harus dihadapi.


                    Seperti kegigihan Awailas yang hidup

            dalam  kesederhanaan,  dekat  dengan  alam,

            dan  memperjuangkan  cinta  yang  tidak

            mungkin  menjadi  mungkin.  Ia  tak  ragu

            mengorbankan  dirinya  sendiri  demi  cinta

            sejatinya, kepada dua gadis yang dicintainya.

            Pilihan  Awailas  membuahkan  kebahagiaan,

            dengan hidup bersama putri pujaannya.



                    Hingga  kini,  piring  tempat  Awailas

            menumbuk  akar  tuba,  masih  berserakan

            di  Bukit  Malasubu,  tempat  sang  pemuda

            mengakhiri  hidupnya  dengan  meminum  air

            tuba.










 88                                      89
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102