Page 192 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 192
namun sebelumnya ada komitmen sehingga akan bertemu dalam satu suasana.
Jadi gerak tari tidak terikat oleh aturan musiknya, demikian pula musik tidak
terikat oleh aturan gerak tari.
Dalam penampilannya, musik tari dapat berbagai sifat, yaitu bersifat
ritmis, melodis, atau yang lainnya. Hal ini dapat dilihat pada tari Sunda,
tabuhan kendang sangat mendominasi alat-alat yang lainnya. Untuk hal itu,
maka kendang berperan sebagai penegas gerak, bahkan antara gerak dengan
kendang dilakukan dengan cara paralel, sehingga gerak nampak kuat apabila
geraknya pas atau sesuai dengan tabuhan atau suara kendangnya.
Banyak tarian yang didasarkan pada musik, misalnya di Jawa Barat terdapat
tari Gawil dan tari Kawitan. Tari Gawil dan tari Kawitan merupakan dua buah
tarian tradisional klasik yang menggunakan lagu juga sebagai nama tariannya.
Di Jawa Tengah terdapat tari Serimpi Pandelori, di Sumatera terdapat tari
Gending Sriwijaya, dan sebagainya. Namun dalam perkembangan berikutnya
banyak komposisi tari atau tari karya baru dengan diiringi oleh musik yang
disusun atau dicipta khusus.
Musik tari dalam konteks pembelajaran di sekolah, digunakan sebagai
salah satu alat perangsang atau stimulus dalam eksplorasi gerak, yang disebut
dengan rangsang audio melalui musik atau lagu atau bunyi yang sudah ada.
Musik tari kaitannya dengan konteks pembelajaran dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu musik sebagai stimulus gerak, dan musik sebagai pengiring
gerak.Musik yang digunakan sebagai stimulus gerak dapat berupa bunyi-
bunyian, suara-suara, nada dan irama yang dihasilkan dari berbagai sumber
bunyi. Musik sebagai pengiring gerak yaitu digunakan sebagai penegas gerak,
aksen gerak, dan suasana.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.3
178 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK