Page 219 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 219

Di  dalam  naskah  ada  tokoh-tokoh  ceritera  atau  peran-peran  yang
                     menghidupkan  naskah  itu  sendiri.  Tokoh-tokoh  ceritera  tersebut  bila
                     diklasifikasi menjadi: (1) peran utama yang disebut protagonis, (2) Peran
                     lawan yaitu antagonis, (3) Peran ketiga yang mendukung protagonis atau
                     antagonis yang disebut tritagonis, dan  (4) Peran pembantu.

                         Selain ada tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh ceritera, di dalam naskah
                     juga terdapat struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari: bagian
                     pertama  adalah  pemaparan  (eksposisi),  bagian  kedua  adalah  konflikasi,
                     bagian ketiga koflik, bagian keempat klimaks, bagian kelima anti klimaks,
                     serta bagian akhir adalah keputusan.
                         Di dalam naskah terdapat jenis bahasa yang digunakan, yaitu ada yang
                     puitis (menggunakan bahasa puisi) dan ada pula yang menggunakan bahasa
                     keseharian.  Naskah  hanyalah  bahan  baku  pergelaran  teater,  selanjutnya
                     mau ditafsirkan seperti apa? Mau digarap seperti bagaimana? Semuanya
                     bergantung pada konsep para kreator.


                     D. Analisis Naskah Drama



                         Dalam menganalisis sebuah naskah drama, yang harus  diperhatikan
                     adalah: judul naskah, pengarang,  temanya,  serta dimana keunikannya?
                     Naskah  atau sastra drama merupakan  karya seorang sastrawan yang
                     khusus bakatnya di bidang penulisan naskah drama. Tidak semua sastrawan
                     mampu membuat atau mencipta sastra drama sehubungan dengan bakat
                     dan minatnya. Naskah-naskah yang tercipta kualitasnya sangat beragam,
                     ada yang bagus dan ada yang kurang bagus.  Ada naskah drama yang
                     cocok untuk dipanggungkan, ada yang bagus bila dibaca saja, ada yang
                     bagus bila difilmkan, bahkan ada yang tambah bagus jika sastra drama itu
                     jika dipanggungkan karena nilai-nilainya diperkaya oleh para penggarap,
                     dan  ada  pula  sastra  drama  yang  jadi  jelek,  menurun  kualitasnya  karena
                     penggarapnya salah menafsirkan  atau kurang wawasan. Sastra drama
                     adalah  khayalan  pengarang tentang  kehidupan  manusia.  Para penonton
                     drama juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah fiksi, bukan realitas
                     yang sebenarnya, namun kadang-kadang penonton hanyut dalam jalinan
                     ceritera sehingga ikut sedih, gembira, haru, marah, dan berbagai perasaan
                     lainnya sesuai dengan ceritera yang disajikan. Barangkali disitulah uniknya
                     karya sastra drama. Hal-hal yang perlu perhatikan siswa manakala akan
                     membuat naskah.






                   Seni Budaya                                                            205
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224