Page 12 - Modul Klasifikasi Makhluk Hidup-Riati(1810129220009)
P. 12

sedikit  yaitu  hanya  terdiri  atas  pohon-pohon  yang  berukuran  kecil  dengan  tingkat

                        kerapatan yang rendah.


                             Beberapa  jenis  tanaman  asli  yang  dapat  ditemukan  di  lahan  gambut  adalah
                        ramin (Gonystylus Bancanus), jelutung rawa (Dyera Costulata), punak (Tetramerista

                        Glabra),  bungur  (Lagerstroemia  Speciosa),  dan  meranti  rawa  (Shorea  Pauciflora).
                        Selain  flora,  lahan  gambut  juga  menyimpan  kekayaan  berupa  ragam  fauna  yang

                        terdiri atas fauna terestrial (binatang yang hidup di darat) dan fauna akuatik (binatang

                        yang  hidup  di  air).  Berdasarkan  data  WWF  pada  tahun  2009  yang  dipublikasikan
                        CIFOR.org, tercatat sebanyak 35 spesies mamalia, 150 spesies burung, dan 34 spesies

                        ikan ditemukan di lahan gambut. Beberapa fauna tergolong ke dalam spesies endemik
                        dan  dilindungi,  seperti  halnya  buaya  sinyulong,  langur,  orang  utan,  harimau

                        Sumatera, dan beruang madu.


                             Sementara itu, pusat keanekaragaman hayati tertinggi lahan gambut Indonesia
                        berada  di  Taman  Nasional  Sebangau,  Kalimantan  Tengah.  Tercatat  sebanyak  808

                        jenis  flora,  35  jenis  mamalia,  182  jenis  burung,  dan  54  spesies  ular  terdapat  di

                        wilayah tersebut. Sayangnya, tingkat kerentanan dan ancamannya pun terbilang tinggi
                        karena  banyaknya  lahan  gambut  yang  diubah  menjadi  lahan  perkebunan  dan

                        pemukiman,  serta  kegiatan  lain  yang  menyebabkan  kebakaran  hutan  dan  lahan.
                        Tingginya tingkat kerentanan dan acaman tersebut berdampak pula pada kelestarian

                        keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia
                        menerbitkan PP No 71 tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem

                        Gambut.


                             Masyarakat  banyak  bergantung  pada  lahan  gambut  karena  keanekaragaman

                        hayati  yang  dimilikinya  menjadi  mata  pencaharian  sekaligus  sumber  penghidupan
                        masyarakat.  Dari  lahan  gambut,  masyarakat  dapat  memperoleh  hasil  tani  berupa

                        produk kayu dan nonkayu, hasil tangkapan berupa ikan, jamur, tanaman obat-obatan,
                        serta lebah hutan penghasil madu yang dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka.





                                                                6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17