Page 6 - CAPTAIN YONNAS RONSUMBRE-Profile
P. 6

Setelah menyelesaikan pendidikan penerbangan di Nelson Aviation College New Zeland tahun 2004 Captain
                                                        Yonnas Ronsumbre mendapat kesempatan kerja di Sealink
                                                        Trading  Limited  Hongkong  yang  merupakan  salah  satu

                                                        perusahaan  besar  serta  bergerak  di  bidang  distribusi  dan
                                                        kerja    sama      investor    di    Hongkong      sebagai

                                                        Fasilitator/Mediator/Translator & Operational Super Visor,
                                                        kemudian  di  tahun  2006  hingga  tahun  2007  masa
                                                        kepemimpinan  Bapak  J.  M.  Maryen,  Captain  Yonnas

                                                        Ronsumbre di libatkan dalam program KAPET dengan tugas
                                                         yang
                                                        sama.







           Berdasarkan pengalaman inilah yang membuat beliau

           melihat begitu banyak potensi alam, terutama wilayah
           pesisir  yang  bisa  dimanfaatkan  sebagai  penghasilan
           masyarakat  setempat.  Selama  Captain  Yonnas

           Ronsumbre bekerja pada perusahaan Sealink Trading
           Limited Hongkong inilah yang membuat beliau dapat
           mengenal dan dekat dengan para investor asing.


           Tahun  2012  peluang  ini  dimanfaatkan  oleh  Captain
           Yonnas Ronsumbre untuk membuka jaringan exportir

           perikanan ke Wilayah Biak Numfor dan Supiori dengan
           berupaya  menghadirkan  Dirut.  PT.  Merdeka  Ocean

           Indonesia, Mr. Ho Kwok Kwang (Investor China Taipei) untuk berinvestasi di wilayah Biak-Supiori,  hanya
           saja  terkendala  dengan  masalah  perijinan  dan  kurang  adanya  respon  dari  instansi-instansi  terkait.
           Selanjutnya  upaya  ini  di  jalankan  secara  swadaya  namun  permintaan  investor  sangat  tinggi  sedang
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11