Page 12 - Modul Bahasa Indonesia
P. 12

•   Modul Bahasa Indonesia





                             negara, merujuk pada Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV Pasal 36
                             yang  berbunyi:  “Bahasa  Negara  adalah  bahasa  Indonesia”.  Bukan

                             hanya dalam undang-undang saja, tetapi ditegaskan kembali dalam
                             Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009, tentang

                             Bendera,  Bahasa,  dan  Lambang  Negara  serta  Lagu  Kebangsaan.

                             Dalam Bab III tentang bahasa negara bagian pertama Pasal 25 ayat 3,
                             dijelaskan mengenai fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai

                             bahasa negara:
                                Berfungsi  sebagai  bahasa  resmi  kenegaraan,  pengantar
                                pendidikan,     komunikasi     tingkat   nasional,    pengembangan
                                kebudayaan tingkat nasional, transaksi dan dokumen niaga, serta
                                sarana  pengembangan  dan  pemanfaatan  ilmu  pengetahuan,
                                teknologi, seni, dan bahasa media massa.


                                    Berdasarkan  Undang-Undang  tersebut,  fungsi  bahasa  dalam
                             kedudukannya sebagai bahasa negara dapat dibagi ke dalam empat

                             bagian, yakni bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan,
                             bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa

                             Indonesia  sebagai  alat  penghubung  tingkat  nasional,  dan  Bahasa

                             indonesia  sebagai  pengembangan  kebudayaan  nasional,  ilmu,  dan
                             teknologi (iptek).

                         b.  Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
                                    Salah  satu  butir  isi  Sumpah  Pemuda  yang  dirumuskan  pada

                             tanggal  28  Oktober  1928,  berbunyi  “Kami  putera-puteri  Indonesia
                             menjunjung  bahasa  persatuan,  bahasa  Indonesia”.  Dengan

                             perumusan  salah  satu  butir  Sumpah  Pemuda  tersebut,  bahasa

                             Indonesia menempati kedudukannya sebagai bahasa nasional yang
                             mempersatukan seluruh masyarakat bahasa di Indonesia. Hal tersebut

                             kemudian  disempurnakan  kembali  untuk  melihat  fungsi  lain  bahasa
                             Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional melalui hasil

                             perumusan  seminar  politik  bahasa  nasional    yang  diselenggarakan

                             pada  tanggal 25−28  Februari 1975  di  Jakarta,  dimana di antaranya
                             menegaskan  bahwa  bahasa  Indonesia  sebagai  bahasa  nasional

                             berfungsi sebagai berikut:




                                                                                                  11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17