Page 17 - Maroon And White Minimalist Modern Website Development And Digital Marketing Proposal (210 × 297 mm) (Buletin)
P. 17
2. Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup Sedentari
Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya gaya hidup
sedentari pada remaja putri diantaranya:
Pengetahuan Fasilitas & Kemudahan
Pengetahaun merupakan faktor yang paling Salah satu bentuk aktivitas fisik remaja adalah
penting seseorang dalam menentukan suatu berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah. Namun, saat
sikap dan tindakan. Pengetahuan yang ini remaja telah memiliki fasilitas transportasi pribadi
kurang tentang gaya hidup sedentari akan agar lebih mudah ke sekolah. Penelitian menyatakan
berdampak terhadap jumlah aktivitas fisik bahwa penggunaan alat transportasi ke sekolah oleh
yang rendah pada remaja (Fajanah, 2019). remaja berhubungan dengan pengurangan total
kalori yang dikeluarkan dalam sehari dan
peningkatan prevalensi obesitas (Sholihah, 2019)
Internet Hobi
Penggunaan internet dalam jangka waktu relatif Hobi merupakan aktivitas yang disenangi
lama pada remaja mempengaruhi jumlah dan dilakukan dalam waktu lama. Beberapa
pengeluaran energi, karena saat menggunakan jenis hobi yang termasuk ke dalam bentuk
internet anggota badan yang bergerak hanya jari aktivitas sedentari seperti: menonton
tangan. Berdasarkan hal tersebut penggunaan televisi, bermain video games, atau pun
internet menjadi penyebab meningkatnya status duduk/berbaring di depan monitor atau
gizi lebih dan obesitas pada remaja (Sholihah, gadget dalam waktu yang cukup lama
2019). (Fajanah, 2019).
3. Hubungan Gaya Hidup Sedentari dengan Dismenorea Primer
Apa yang terjadi jika terus-terusan mager???
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Tsamara (2019) menyatakan bahwa
terdapat hubungan tingkat aktivitas fisik
dengan kejadian dismenorea primer pada
mahasiswi kedokteran (Tsamara et al., 2020).
Aktivitas fisik yang kurang dapat meningkatkan
kejadian dismenorea primer karena terjadi penurunan
sirkulasi darah dan jumlah oksigen pada remaja putri.
Kekurangan sirkulasi darah dan jumlah oksigen pada
uterus akan menimbulkan rasa nyeri saat menstruasi
(Khulud, 2021). 17