Page 56 - BUKU AJAR HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)
P. 56
Buku Ajar High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Analisis Vitamin C
Metode HPLC juga dapat digunakan sebagai dasar dari analisis
vitamin C, yakni dalam menentukan susunan kimianya.Susunan
kimia vitamin C ditemukan pada tahun 1933 oleh ilmuwan Inggris
dan Swiss. Isolasi asam askorbat mula-mula ditemukan oleh
King dari USA dan Szent-Gyorgy dari Hungaria. Vitamin ini
mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk oksidasi (bentuk dehydro)
dan bentuk reduksi. Kedua bentuk ini mempunyai aktivitas
biologi. Dalam makanan bentuk reduksi yang terbanyak. Banyak
dehydro dapat terus teroksidasi menjadi diketogulonic acid yang
inaktif.
Analisis Ekstrak Etanol Rimpang Tanaman Zingiberaceae
Rimpang tanaman Zingiberaceae pada umumnya mengandung
metabolit sekunder golongan minyak atsiri sebagai zat
kandungan yang menguap dan golongan lain berupa zat yang
tidak menguap dan bahkan pada beberapa Curcuma spp. dan
Kaempferia spp. terdapat komponen utama yang terkristalkan
dari ekstrak total yang diuapkan pelarutnya (etanol, heksan)
sebagai komponen utama. Banyaknya komponen kandungan
dalam rimpang dengan berbagai polaritas menuntut penggunaan
metoda analisis kromatografi instrumental dengan selektifitas
(resolusi) yang tinggi, kromatografi cari kinerja tinggi (HPLC)
untuk komponen yang termolabil, seperti dilakukan untuk
stabilitas kandungan gingerol dari rimpang Jahe dan
andrografolid dari Sambiloto.
Untuk mendapatkan metoda HPLC dengan resolusi tinggi
dibutuhkan cara eluasi gradient, dengan program menurun
polaritasnya, yaitu mulai dari 10% metanol sampai metanol
100% dan pada umumnya ditambahkan asam fosfat sebagai
cara untuk menekan ionisasi senyawa metabolit sekunder
tanaman yang umumnya bersifat asam, seperti prinsip pasangan
ion.
Sampel analisis HPLC dibuat dari simplisia rimpang bentuk
serbuk dimaserasi-perkolasi dengan pelarut bahan sampai
diperoleh perkolat 10 kali berat bahan. Perkolat diuapkan dengan
rotavapor sampai diperoleh kepekatan 1 ml ekstrak = 1 gram
serbuk simplisia, diperoleh suatu ekstrak total. Sebelum ekstrak
dianalisis HPLC, dilarutkan kembali dalam metanol ( 10X),
50