Page 24 - PBB & BPHTB
P. 24

IMPLEMENTASI PBB DAN BPHTB





                   A. Peran Pemerintah Daerah
                       Dalam kurun waktu lebih dari 40 tahun hubungan antara pemerintah pusat dan daerah serta

                   hubungan negara dengan rakyat penuh dengan dialektika dan dinamika. Hubungan keduanya

                   tidak  berlangsung  dalam  atmosfir  politik  yang  sehat  dan  demokratis,  padahal  esensi
                   keberadaan pemerintah ialah untuk mengatur kehidupan sipil agar menjadi lebih aman, teratur,

                   dan beradap, tempat warga negara dapat melekukan berbagai kegiatan sosial politik secara
                   bebas  dan demokratis.  Dominasi  negara dan pemerintah  yang otoriter telah melumpuhkan

                   kebebasan dalam masyarakat. Demikian pula relasi pusat dan daerah yang dijadikan media

                   pembentuk tatanan sosial masyarakat menjadi beradap, tempat masyarakat akan memenuhi
                   kebutuhan sosual, ekonomi, pekerjaan, dan sebagainya melalui program pemerintah (pusat dan

                   daerah).

                       Tidak efektifnya kegiatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) di Kabupaten

                   Enrekang  dikarenakan  tidak  optimalnya  unsur-unsur  efektivitas  yang  meliputi  Input
                   (masukan), Troughput (perubahan), Output (keluaran) pada kegiatan pemungutan Pajak Bumi

                   dan Bangunan (PBB-P2). Padahal jika 3 unsur efektivitas ini dapat berjalan baik akan dapat

                   meningkatkan  kinerja  pemungutan  Pajak  Bumi  dan  Bangunan  (PBB-P2).  Berdasarkan
                   pendapat  Steers  (2006:4)  cara  yang  terbaik  untuk  meneliti  suatu  efektivitas  adalah

                   memperhatikan secara serempak tiga buah konsep yang saling berhubungan, antara lain: input,

                   throughput dan output dalam pencapaian tujuan. Dilanjutkan pula Munir, dkk (2004:34), yang
                   menyatakan bahwa unsur-unsur efektivitas meliputi : 1) Input (masukan), yang meliputi semua

                   sumber daya yang dimiliki, informasi dan pengetahuan, bahan-bahan mentah serta modal. 2)
                   Conversion  (perubahan),  yaitu  tahap  yang  ditentukan  oleh  kemampuan  organisasi  untuk

                   memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, manajemen dan penggunaan teknologi agar dapat
                   menghasilkan nilai. 3) Output (keluaran) yaitu pelayanan yang diberikan yang merupakan hasil

                   daripenggunaan teknologi dan keahlian sumber daya manusia.

                       Pajak Bumi dan Bangunan dewasa ini pada dasarnya Merupakan suatu jenis pajak pusat,

                   yang  dipungut  oleh  Pemerintah  pusat  melalui  Direktorat  Jenderal  Pajak,  Kementerian

                   Keuangan,  dimana  hasilnya  sebagian  besar  Diserahkan  kepada  daerah.  Walaupun  telah
                   ditetapkan  Menjadi  salah  satu  jenis  pajak  kabupaten/kota,  tetapi  Sepanjang  pada  sutau

                   kabupaten/kota  belum  ada  peraturan  Daerah  tentang  Pajak  Bumi  dan  Bangunan,

                   pemungutannya Tetap menjadi kewenangan pemerintah pusat sampai pada Tahun 2013. Hal
                   ini berdasarkan pada ketentuan UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 180 ayat 5 yang

                   Menyatakan  bahwa  Undang-Undang  Nomor  12  Tahun1985  Tentang  Pajak  Bumi  dan
                   Bangunan sebagaimana telah Diubah dalam dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994

                   tentang perubahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
                                                                                                           21
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29