Page 48 - Kolaborasi dengan OKI, Badan POM Dukung Pengembangan Obat dan Vaksin COVID-19 di Negara-Negara OKI_Neat
P. 48
Judul : Sebelum Gunakan Obat Herbal Covid 19, Cek Dulu Di BPOM
Nama Media : madaninews.id
Tanggal : 8 September 2020
Halaman/URL : https://www.madaninews.id/12412/sebelum-gunakan-obat-
herbal-covid-19-cek-dulu-di-bpom.html
Tipe Media : Online
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid
19 Kementerian Riset dan Teknologi Prof Ali
Ghufron Mukti mengapresiasi kinerja Badan
POM yang sangat proaktif memainkan
perannya sebagai lembaga pengawasan
obat khususnya dalam masa pandemik ini,
di mana banyak sekali produk-produk obat
dan herbal yang diklaim bisa
menyembuhkan penyakit korona beredar di
masyarakat.
Menurutnya, masyarakat perlu hati-hati dengan klaim herbal atau obat yang bisa
menyembuhkan Covid 19 yang saat ini marak di pasaran.
“Perlu dicek apakah obat atau herbal tersebut sudah terdaftar secara spesifik
memiliki indikasi untuk menyembuhkan korona atau tidak. Masyarakat bisa
mengecek daftar registrasinya dari BPOM, atau berkonsultasi menanyakan langsung
ke BPOM atau Kementerian Kesehatan. Memang penting untuk memperkuat daya
tahan tubuh di masa pandemik ini, namun klaim bahwa obat tertentu bisa
menyembuhkan covid tentu harus dicek lagi,” tuturnya saat dihubungi di Jakarta
(7/9).
Menurut Ghufron, selain pengawasan, BPOM juga diharapkan bisa menjalankan
fungsinya dalam membina dan mendampingi proses penelitian selama masa
pandemik ini.
“Jika lembaga ini bisa mendampingi proses inovasi-inovasi nasional selama masa-
masa seperti saat ini, tentu akan memperkuat ekosistem penelitian dan
menghasilkan output yang lebih berkualitas. Meski demikian, dalam situasi tertentu,
BPOM bisa mengeluarkan emergency use of authorization juga,” ungkapnya.
Berkaitan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar BPOM
baru-baru ini yang bertema “Dukungan Otoritas Regulator dalam Mendorong
Kolaborasi dan Kerja Sama Obat dan Vaksin di Negara-Negara OKI”, Ghufron
mengatakan bahwa hasil konkret dari pertemuan yang dilaksanakan secara daring
tersebut adalah mempertegas posisi Indonesia di antara negara OKI terkait
pengembangan vaksin Covid 19.

