Page 180 - E-Klipping EUA Vaksin Comirnaty Produksi Pfizer and BioNTech
P. 180

Judul          : Dapat EUA dari BPOM, Ini Efek Samping Pfizer

               Nama Media : kompas.com

               Tanggal        : 17 Juli 2021

               Halaman/URL: https://money.kompas.com/read/2021/07/16/150000726/dapat-eua-
               dari-bpom-ini-efek-samping-pfizer

               Tipe Media  : Media Online

                                                   JAKARTA,  KOMPAS.com  -  Efek  samping  vaksin
                                                   Covid-19  berbeda-beda  tergantung  jenis  dan
                                                   mereknya.  Tak  terkecuali  bagi  vaksin  Pfizer  yang
                                                   memiliki tingkat efikasi 100 persen pada kelompok
                                                   usia 12-15 tahun.

                                                   Namun, efek samping tersebut tergolong ringan dan
                                                   biasa  terjadi  pada  imunisasi  berbagai  jenis  vaksin
                                                   pada  umumnya  sebagai  respon  tubuh  terhadap
               benda asing yang masuk.

               Berikut efek samping Pfizer menurut BPOM

                   •  Nyeri badan pada tempat suntikkan
                   •  Kelelahan
                   •  Nyeri pada kepala
                   •  Nyeri pada otot
                   •  Nyeri sendi
                   •  Demam.

               Vaksin Pfizer sendiri telah memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use
               authorization  (EUA)  dari  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  (BPOM)  Republik
               Indonesia.

               Hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan efikasi vaksin ini mencapai 100 persen pada
               kelompok usia 12-15 tahun. Sementara ketika diberikan kepada usia 16 tahun ke atas,
               efikasinya menurun menjadi 95,5 persen.

               Vaksin  ini  paling  banyak  digunakan  di  Amerika  Serikat  dan  Eropa.  Vaksin  Pfizer
               menggunakan  teknologi  terbaru  berbasis  versi  sintetis  molekul  virus  SARS-CoV-2
               yang disebut "messenger RNA" atau disingkat mRNA.

               mRNA tidak pernah memasuki inti sel, tempat DNA atau materi genetik disimpan.
               Vaksin ini membuat sel tubuh memproduksi protein yang memicu respons imun.

               Respons imun tersebut akan menghasilkan antibodi, yang melindungi diri dari infeksi
               jika virus yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh.

               Vaksin Pfizer diketahui berisi kode genetik untuk bagian penting dari virus SARS-CoV-
               2 yang disebut protein lonjakan (spike protein).
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185