Page 31 - Peresmian IF Semarang
        P. 31
     Judul                 : Dalam Lima Tahun BPOM Catat 40 Investasi Baru di Farmasi
               Nama Media            : halloindo.com
               Tanggal               : 27 Februari 2020
               Halaman/URL           : https://halloindo.com/bisnis/2020/02/27/dalam-lima-tahun-bpom-
                                     catat-40-investasi-baru-di-farmasi
               Tipe Media             : Online
                                                                  Bisnis.com,  SEMARANG  —  Badan
                                                                  Pengawas  Obat  dan  Makanan  (BPOM)
                                                                  mencatat ada penambahan 40 investasi
                                                                  baru di industri farmasi dalam kurun 2014
                                                                  hingga 2019.
                                                                  Kepala  Badan  Pengawas  Obat  dan
                                                                  Makanan  (Badan  POM)  Penny  K
                                                                  Lukito mengatakan dari 40 investasi
               tersebut, 17 di antaranya berasal dari penanaman modal asing. Secara total saat ini
               Indonesia telah memiliki 224 produsen obat.
               "Hari ini resmi berproduksi PT Sampharindo Retroviral Indonesia di Semarang, nanti
               akan ada dua lagi karena saat ini masih dalam proses penyelesaian izinnya," katanya,
               Kamis (27/2/2020).
               Penny  mengatakan  seluruh  investasi  industri  farmasi  tersebut  ditargetkan  untuk
               memenuhi kebutuhan bahan baku dan produk obat esensial dalam negeri yang besar.
               Selain tentunya untuk memasok kebutuhan ekspor antara lain melalui produk biologi,
               onkologi, dan anti-retroviral.
               Menurut Penny pembangunan dan pengembangan industri farmasi ini sesuai dengan
               kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Nasional
               (RIPIN) 2015-2035, di mana salah satu industri yang menjadi perhatian adalah industri
               farmasi, kosmetik, dan makanan.
               Hal  ini  juga  sejalan  dengan  Instruksi  Presiden  Nomor  6/2016  tentang  Percepatan
               Pengembangan Industri Farmasi yang diharapkan akan terus mendorong dunia usaha
               untuk mengembangkan inovasi dan daya saing di pasar internasional.
               Penny mengemukakan untuk meningkatkan investasi di bidang farmasi, dalam tiga
               tahun  terakhir  pihaknya  telah  melakukan  berbagai  perbaikan  dalam  tata  laksana
               pelayanan publik.





