Page 58 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 58
Judul : TP PKK Aktif Edukasi Masyarakat Jangan Buang Sampah Obat
Sembarangan
Nama Media : suaradewata.com
Tanggal : 1 September 2019
Halaman/URL : https://www.suaradewata.com/read/2019/09/01/201909010009/TP-PKK-
Aktif-Edukasi-Masyarakat-Jangan-Buang-Sampah-Obat-Sembarangan.html
Tipe Media : Online
Denpasar, suaradewata.com - Tim
Penggerak PKK Provinsi Bali
berkomitmen berperan aktif
mengedukasi masyarakat agar tidak
membuang sampah obat sembarangan.
Komitmen tersebut disampaikan Wakil
Ketua TP PKK provinsi Bali Tjokorda
Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny.
Cok Ace) saat menghadiri kampanye
"Ayo Buang Sampah Obat" yang digelar
Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Denpasar di sisi selatan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Minggu
(1/9/2019).
Lebih jauh Cok Ace mengingatkan bahaya yang harus diwaspadai bila masyarakat
membuang sampah obat sembarangan. Menurutnya, obat-obatan tak terpakai yang dibuang
sembarangan rentan dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Karena masih
kurangnya edukasi, selama ini sebagian besar masyarakat kerap membuang sisa obat tanpa
mengindahkan prosedur yang benar. "Misalnya, obat yang baru dikonsumsi beberapa butir
dan sudah kadaluwarsa dibuang begitu saja dengan kemasan masih utuh," ujarnya.
Cara membuang sampah obat seperti itu akan menjadi celah bagi pihak-pihak yang tak
bertanggung jawab. Obat-obat yang dibuang dan mungkin sudah kadaluwarsa itu bisa jadi
akan dikemas kembali dan diedarkan ke masyarakat. Mengingat besarnya bahaya yang
ditimbulkan, Cok Ace mengajak masyarakat untuk mulai lebih berhati-hati ketika membuang
sisa obat. Ke depannya, TP PKK sebagai organisasi yang mempunyai kader hingga lingkup
rumah tangga akan terus mengedukasi masyarakat terkait tata cara membuang sampah obat.
Sementara itu, Plh. BPOM Denpasar I Wayan Eka Ratnata menghimbau masyarakat agar
mengikuti prosedur yang tepat ketika membuang sampah obat. Caranya, kemasan dan obat
harus benar-benar dihancurkan sebelum dibuang. "Dibuangnya jangan ke saluran air karena
itu juga berbahaya. Lebih baik ditimbun di tanah," imbuhnya.