Page 6 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 6
Judul : Masyarakat Diimbau Buang Sampah Obat Kedaluwarsa dengan Benar
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 1 September 2019
Halaman/URL : https://mediaindonesia.com/read/detail/256726-masyarakat-diimbau-buang-
sampah-obat-kedaluwarsa-dengan-benar
Tipe Media : Online
BADAN Pengawas Obat dan Makanan
(POM) mengajak masyarakat dan
apoteker untuk membuang sampah obat
yang telah kedaluwarsa secara benar.
Kepala Badan POM, Penny K. Lukito,
menyampaikan kemasan obat yang
tidak termusnahkan secara baik, dapat
dimanfaatkan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk keperluan
produksi obat ilegal.
Oleh karena itu, Badan POM mengajak
lintas sektor khususnya organisasi
profesi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) melalui gerakan "Waspada Obat Ilegal (WOI)" dan
gerakan “Ayo Buang Sampah Obat”. Melalui gerakan ini, kata Penny, Badan POM bersama
IAI mengedukasi masyarakat untuk waspada terhadap obat ilegal dan palsu dengan cara
Buang Sampah Obat Kedaluwarsa dan Rusak dengan benar.
"Gerakan ini dilatarbelakangi dengan maraknya kasus peredaran obat ilegal termasuk palsu
dengan pemanfaatan obat-obat kedaluwarsa dan rusak termasuk melalui pemanfaatan baik
sebagai bahan baku (re-use) dan pelabelan ulang (re-labeling) dengan modus sederhana
seperti perubahan/perpanjangan tanggal kedaluwarsa,” jelas Penny di Jakarta, Minggu (1/9).
Menurutnya, masyarakat juga harus sadar terhadap bahaya risiko obat kedaluwarsa dan
ilegal bagi kesehatan. Obat yang sudah kedaluwarsa atau rusak, sudah tidak memberikan
efek terapi dan berbahaya jika digunakan. Oleh karenanya, Badan POM meminta masyarakat
belajar tentang bagaimana cara membuang obat kedaluwarsa, obat sisa, dan obat rusak
dengan benar agar tidak disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh oknum untuk membuat obat
ilegal atau palsu.
Masyarakat, kata Penny, dapat membuang sampah obat kedaluwarsa di apotik yang ditunjuk
oleh Badan POM di 15 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Serang,
Banjarmasin, Mataram, Makassar, Medan, Kendari, Pekanbaru, Palembang, Yogyakarta,
Denpasar, dan Batam.
"Gerakan ini diharapkan akan meminimalisir peredaran obat ilegal," tukasnya. (OL-6)