Page 199 - Uji Klinik Fase III Vaksin COVID-19 di Indonesia
P. 199
Jokowi menuturkan, dalam tiga bulan terakhir Indonesia pun tengah mengembangkan
vaksin sendiri diambil dari sample COVID-19 yang beredar di Indonesia. Vaksin ini
diharapkan bisa selesai pada pertengahan tahun 2021.
Pengembangan vaksin ini merupakan kerja sama sejumlah pihak mulai dari BPPT,
LIPI BPOM, Kementerian Riset, pihak universitas, dan beberapa pihak lain yang
memiliki kapasitas.
"Kita juga menjalin kerja sama dengan perusahaan farmasi dari sejumlah negara luar,"
ungkapnya.
Jokowi pun optimistis vaksin seluruhnya baik yang dari luar negeri maupun Merah
Putih bisa segera selesai agar bisa dimanfaatkan seluruh rakyat.
3. Pencarian relawan masih dilakukan hingga 31 Agustus
Pantau Penyuntikan Vaksin, Jokowi: Dalam Enam Bulan Bisa Selesai(Simulasi uji
klinis vaksin sinovac COVID-19 di RSUP Unpad, Kota Bandung) IDN Times/Azzis
Zulkhairil
Uji klinis tahap III vaksin COVID-19 untuk menangkal virus corona jenis baru ini
rencananya akan mulai dilakukan 11 Agustus 2020. Sedangkan pendaftaran relawan
masih dibuka hingga 31 Agustus mendatang.
Untuk pelaksanaan uji klinis vaksin di Bandung dibutuhkan sekitar 1.620 relawan
dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun. Sementara proses pendaftaran
relawan untuk mengikuti uji klinis vaksin asal Tiongkok itu telah dibuka sejak 27 Juli
hingga 31 Agustus 2020 mendatang. Masa pendaftaran bisa lebih singkat jika kuota
terpenuhi.
Uji klinis vaksin tahap III ini akan dilaksanakan di enam lokasi yakni Rumah Sakit
Pendidikan Unpad, Balai Kesehatan Unpad, serta empat puskesmas di Kota
Bandung. Pada hari pertama pelaksanaan uji klinis, dilakukan maksimal 20-25 orang
per hari di setiap lokasi pengujian. Hal ini dilakukan untuk memenuhi aspek
kewaspadaan terhadap pandemik COVID-19.
4. Sosialisasi vaksin harus dilakukan agar tidak ada penolakan
Pantau Penyuntikan Vaksin, Jokowi: Dalam Enam Bulan Bisa SelesaiPetugas
kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin
COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat,
Kamis (6/8/2020) (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
WHO meminta agar sosialisasi mengenai vaksin COVID-19 dilakukan mulai hari ini.
Hal ini dinilai penting untuk meminimalisasi penolakan di masyarakat. Jika mereka
telah mendapat edukasi yang baik, diharapkan tidak ada gerakan antivaksin.
“Jadi perilaku masyarakat yang tadinya menolak vaksin itu keberhasilan bisa dilihat
ketika perilaku masyarakat berubah (bisa menerima vaksin),” kata Senior Advisor on
Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih saat diskusi daring
#MenjagaIndonesia: Berburu Vaksin COVID-19 Sampai ke Tiongkok yang
diselenggarakan oleh IDN Times, Jumat (7/8/2020).

