Page 196 - Uji Klinik Fase III Vaksin COVID-19 di Indonesia
P. 196
Judul : Ridwan Kamil Daftarkan Diri Jadi Relawan Vaksin Covid-19
Nama Media : medcom.id
Tanggal : 11 Agustus 2020
Halaman/URL: https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/5b2X6D6K-penyuntikan-uji-
klinis-vaksin-covid-19-dilakukan-bertahap
Tipe Media : Media Online
Bandung: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Erick Thohir menyatakan penyuntikan vaksin covid-19
kepada 1.620 relawan akan dilakukan secara bertahap.
Gelombang pertama, penyuntikan vaksin akan
dilakukan kepada 120 relawan yang dilakukan pada
pekan ini atau minggu kedua Agustus. Kemudian
gelombang berikutnya akan digelar pada minggu ketiga
dan minggu keempat Agustus, dengan masing-masing sebanyak 144 relawan.
Penyuntikan vaksin akan dilakukan setiap minggu dan para relawan akan mendapat
pemantauan khusus. Diharapkan pada minggu ketiga Desember seluruh relawan
yang berjumlah 1.620 sudah divaksinasi.
"Saya berterima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac,
serta Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini. Kini kita
tunggu enam bulan ke depan," kata Erick Thohir di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 11
Agustus 2020.
Erick menjelaskan, uji klinis tahap tiga sebelum vaksin covid-19 ini diproduksi besar-
besaran merupakan tahap yang perlu dilalui semua produk farmasi, termasuk obat-
obatan dan vaksin.
Bio Farma juga menyatakan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) RI sudah
mengetahui hasil positif dari tahapan uji klinis vaksin covid-19, mulai dari uji pre-klinis,
uji klinis tahap satu dan uji klinis tahap dua yang dilakukan di Tiongkok.
"Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini. InsyaAllah, jika
uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk
kemudian diproduksi massal dan bisa digunakan mengatasi virus covid-19 ini,"
ucapnya.
Di sisi lan, Erick juga menyampaikan, dalam pembuatan dan produksi vaksin ini, Bio
Farma bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan asal Tiongkok. Kerja sama ini
dilakukan karena kedua perusahaan tersebut memiliki kesamaan platform antara
vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan kemampuan Bio Farma dalam
memproduksinya yaitu inactivated vaccine.
Selain itu, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah pandemi dan
memenuhi Pre-qualifikasi WHO, seperti pembuatan vaksin SARS, memperkuat
keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh
dunia tersebut.

