Page 31 - Sinergitas Dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan Pangan Untuk Percepatan Perizinan
P. 31
Judul : BPOM Dukung Hilirisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan
Obat dan Makanan
Nama Media : sindonews.com
Tanggal : 13 Desember 2019
Halaman/URL: https://lifestyle.sindonews.com/read/1468654/166/bpom-dukung-
hilirisasi-hasil-penelitian-dan-pengembangan-obat-dan-makanan-1576183286
Tipe Media : Online
JAKARTA - Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) telah
melakukan langkah dan upaya dalam
mendukung hilirisasi hasil penelitian
dan pengembangan obat dan
makanan. Salah satu hal yang
dilakukan adalah membentuk Satuan
Tugas Percepatan Pengembangan
dan Pemanfaatan Produk
Fitofarmaka.
Hal tersebut terungkap dalam dialog
nasional bertema Sinergitas Dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan
Pangan untuk Percepatan Perizinan yang digagas BPOM di Jakarta, beberapa hari
lalu. Kegiatan itu turut dihadiri para peneliti dari akademisi dan institusi penelitian,
serta pelaku usaha di Jakarta.
"Kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari implementasi Satgas untuk
menyampaikan kepada masyarakat tentang progres langkah dan upaya BPOM dalam
pendampingan kepada peneliti dan pelaku usaha. Pendampingan tersebut bertujuan
untuk mengawal agar produk inovasi riset yang siap dihilirisasi memenuhi persyaratan
untuk memperoleh izin edar," ungkap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam
pernyataan tertulisnya.
Menurut Penny, BPOM berkomitmen terus menjalankan Instruksi Presiden No 6
Tahun 2016 dengan mendorong percepatan kemandirian dan meningkatkan daya
saing industri obat, obat tradisional, dan pangan di Indonesia. Sebagai otoritas obat
dan makanan di Indonesia, BPOM melakukan pengawalan sepanjang product life
cycle yang merupakan siklus mata rantai yang tidak dapat dipisahkan, karena
merupakan satu kesatuan mencakup pre dan post-market.
"Kami mengharapkan kegiatan ini menjadi forum yang dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk menginventarisasi penelitian yang berpotensi dihilirasi dan menjadi
media komunikasi serta membangun intensive partnership dan sinergi antara ABG
(academia, business dan government)," ujar Penny.
Hal tersebut, lanjut Penny, akan menjadi kunci keberhasilan mendapatkan solusi atas
kendala maupun gap yang dihadapi oleh para peneliti dan pelaku usaha dalam rangka
percepatan hilirisasi hasil riset. "Siklus ini merupakan unsur kritikal bagi efektivitas