Page 6 - Peluncuran Program Zona Ramah Promosi Online
P. 6
Besarnya volume transaksi online yang terjadi ini ternyata belum diiringi dengan promosi atau iklan yang
tepat. Untuk itu Badan POM menginisiasi komitmen bersama dengan marketplace melalui program ZRPO
ini.
Berdasarkan data pengawasan Badan POM tahun 2021, iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan
secara online yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan iklan
konvensional, yakni sebesar 61,12% iklan online berbanding 21,76% iklan konvensional.
Kemudian, sebanyak 80,21% pelanggaran iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan di media online
dilakukan oleh penjual nonprodusen/distributor alias nonofficial seller.
Dari keseluruhan pelanggaran iklan online yang dilakukan nonofficial seller tersebut, sekitar 61% terjadi
di platform marketplace dan sebagian besarnya merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK).
"Pelanggaran itu umumnya disebabkan karena pelaku usaha belum memahami regulasi yang berkaitan
dengan peredaran dan iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan," tambahnya.
Penny mengatakan bahwa Badan POM mempunyai misi agar masyarakat terlindungi dari risiko obat dan
makanan, termasuk produk obat tradisional dan suplemen kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan
dan/atau informasi yang menyesatkan. Di sisi lain, Badan POM juga mempunyai misi untuk mendukung
daya saing pelaku UMK.
Lantas, program ZRPO ini diluncurkan untuk mengakomodasi kedua misi tersebut secara seimbang.
Program ini sekaligus mendukung Program Pemerintah sebagaimana arahan Presiden Jokowi, yang
mendorong agar target minimal 20 juta UMKM onboarding atau terhubung ke dalam ekosistem digital.
Menurutnya, program ini merupakan program edukasi preventif bagi para nonofficial seller UMK yang
mengedarkan dan mengiklankan produk pada platform marketplace. Dengan demikian, mereka dapat
memahami regulasi obat tradisional dan suplemen kesehatan dengan baik.
Konten edukasi yang akan diberikan melalui program ini dibuat secara menarik dan dimuat pada masing-
masing marketplace dalam bentuk talkshow, video, artikel, infografis, serta Question and Answer (QnA).
"Program ini memberikan keramahan bagi para pelaku UMK karena dapat menghindarkan dari potensi
permasalahan hukum, serta memperbesar peluang untuk berkembang dan berdaya saing," kata dia.
Adapun, program ZRPO menjadi bentuk implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU)
antara Badan POM dengan IdEA yang telah berlangsung sejak tahun 2019 dan diperpanjang kembali
melalui penandatanganan MoU yang juga dilakukan pada hari ini.
Kerja sama Badan POM dengan IdEA serta Kominfo yang berlangsung selama ini telah berjalan secara
efektif untuk mengantisipasi peningkatan signifikan pada penjualan produk obat dan makanan yang
diedarkan secara daring.