Page 71 - Merajut Kekuatan Lokal Menggapai Posisi Global
P. 71
Penguatan Tata Kelola
dan Akuntabilitas
Digitalisasi Pengawasan Intern
BPOM terus meningkatkan efektivitas pengawasan intern melalui integrasi sistem manajemen kinerja dan manajemen
risiko. Aplikasi SIMAKIN (pengelolaan kinerja individu) kini terhubung dengan SAPA APIP (pelaporan manajemen risiko),
sehingga profil risiko unit kerja seperti kode risiko dan langkah mitigasinya dapat langsung muncul dalam sistem kinerja.
Selain itu juga dikembangkan modul manajemen risiko SAPA APIP dengan fitur baru, seperti identifikasi isu internal-
eksternal, pengujian efektivitas pengendalian risiko tinggi, dan pengelolaan risiko eskalasi.
Di sisi lain, karena efisiensi anggaran, BPOM tidak lagi melakukan sertifikasi sistem manajemen mutu eksternal (ISO) pada
2025. Sebagai gantinya, audit internal akan mengacu pada dokumen manual mutu pengawasan obat dan makanan yang
tengah disempurnakan, serta sistem pelaporannya dalam SAPA APIP juga disesuaikan. Selain itu, BPOM mulai
menerapkan konsep Continuous Auditing and Continuous Monitoring (CACM) dengan memanfaatkan dashboard baru
dalam aplikasi BCC (BPOM Command Center). Visualisasi ini membantu memetakan bottleneck proses, memperjelas
posisi kinerja UPT, dan menjadi langkah awal menuju sistem pengawasan berbasis data real-time yang lebih transparan
dan responsif.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi
Dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional
Pencegahan Korupsi (Stranas PK), telah ditetapkan 15 Aksi
Stranas PK untuk periode 2025–2026. BPOM berperan aktif
dalam dua fokus rencana aksi, yaitu Penguatan Tata Kelola
Impor dan Digitalisasi.
Perbaikan tata kelola impor, khususnya di sektor
pertanian, industri, dan kesehatan, terus didorong sebagai
langkah pencegahan korupsi yang sistematis. Di sektor
kesehatan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama
Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Lembaga National
Single Window (LNSW) bersinergi mengembangkan AHP NPP
integrasi sistem, yaitu SSm Perizinan (LNSW), e-Pharm RKT
(Kementerian Kesehatan), dan Exim (BPOM). Sistem ini
dirancang khusus untuk memperkuat tata kelola perizinan
ekspor-impor komoditas Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor, serta menjadi bagian dari aksi prioritas dalam AHP NPP RKT
Stranas PK. SPI
58

