Page 10 - Webinar Generasi muda, Produktif, cerdas dan tolak penyalahgunaan obat Badan POM
P. 10

Judul                   : Obat Terlarang Marak di Pasar Online, BPOM Minta
                                     Penghapusan 23.828 Link Obat Online
               Nama Media           : joglosemarnews.com

               Tanggal                 : 15 Juli 2020

               Halaman/URL        : https://joglosemarnews.com/2020/07/obat-terlarang-marak-di-
                                      pasar-online-bpom-minta-penghapusan-23-828-link-obat-
                                      online/

               Tipe Media           : Online



                                                     Sebanyak  28  persen  remaja  di  Indonesia
                                                     dinyatakan      aktif   mengonsumsi        narkoba.
                                                     Demikian  data  dari  Badan  Narkotika  Nasional
                                                     (BNN) pada tahun 2018 lalu.

                                                     Berdasarkan hal itu, Badan Pengawas Obat dan
                                                     Makanan  (BPOM)  mengajukan  penghapusan
                                                     23.828     link    penjualan     obat,    narkotika,
               psikotropika golongan benzodiazepine dari total 40.496 link penjualan komoditi Obat
               dan Makanan yang tidak memenuhi ketentuan.

               Usulan tersebut disampaikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika serta
               Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).

               “Penghapusan  itu diusulkan  oleh  BPOM  ada  periode  Januari  sampai  Juni  2020,  ”
               ujar  Kepala  BPOM  Penny  K.  Lukito  dalam  rilis  di  situs  resmi  BPOM,  Selasa
               (14/7/2020).

               Dikatakan,  obat-obatan  terlarang  dapat  menyebabkan  ketergantungan,  merusak
               kesehatan tubuh penggunanya hingga menyebabkan kematian.

               Ia mengatakan, dari segi penjualan, BPOM menyadari bahwa selama pademi, jual
               beli obat terlarang banyak ditemukan secara online.

               Untuk  mengantisipasi  penjualan  obat  yang  tidak  sesuai  ketentuan,  BPOM  pun
               melakukan  intensifikasi  pengawasan  di  masa  pandemi  COVID-19  melalui  patroli
               siber.

               Penny mengatakan bahwa pengawasan daring obat menunjukkan hasil yang cukup
               baik karena komoditi obat adalah barang yang sangat diatur dalam undang-undang.

               “Oleh  karena  itu  dibutuhkan  pengawasan  yang  ketat  untuk  memastikan  produk
               beredar bermutu, berkhasiat dan aman,” katanya.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15