Page 17 - Webinar Generasi muda, Produktif, cerdas dan tolak penyalahgunaan obat Badan POM
P. 17
Judul : Konsumsi Obat Tanpa Resep Dokter, Risikonya Rusak Organ
Dalam
Nama Media : borneo24.com
Tanggal : 15 Juli 2020
Halaman/URL : https://borneo24.com/kesehatan/konsumsi-obat-tanpa-resep-
dokter-risikonya-rusak-organ-dalam
Tipe Media : Online
Obat steroid yang banyak dikonsumsi secara
bebas untuk memperkuat otot dan
kecantikan merupakan obat keras.
Seharusnya obat tersebut digunakan dengan
resep dokter, Deputi Bidang Pengawasan
Obat dan NAPPZA Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM), Dra. Rita Endang
mengingatkan agar jangan sampai membeli
steroid tanpa resep dokter dan
menyalahgunakannya.
Rita bersama BPOM mengatakan, “Steroid itu obat keras harus diperoleh dengan
resep dokter, kita harus tahu penggunaan obat karena penyalahgunaan bisa
berbahaya.”
“Efek steroid ini terutama untuk obat anti radang, karena ada mekanisme radang
tertentu di hampir setiap penyakit. Makanya kalau habis minum steroid badan seperti
lebih segar,” ujar Danang.
Apabila mengonsumsi steroid tambahan tanpa resep dokter hanya karena ingin otot
cepat terbentuk bahanya adalah sistem hormon dalam tubuh akan terganggu.
Dr. Danang mengatakan, “Tubuh ada kontrol terhadap jumlah steroid kalau produksi
sudah cujup otak bilang ke tubuh udah nih. Kalau otak udah bilang stop tapi kita
paksain, kontrol hormon akan rusak.”
Mengonsumsi steroid berlebihan menyebabkan tulang keropos, masalah di bagian
organ hati, serta kulit jadi tipis khusus untuk penggunaan steroid oles.
Danang mengatakan, “Orang mau ngegym karena minum steroid terus tulangnya
kropos, apalah artinya dan jangan edih itu hanya sebagian kecil, adalagi efeknya di
hari yang rusak, kulit menipis seperti timbul stretchmark, jadi banyak efek samping
akibat steroid.