Page 36 - 060524_E - Klipping Pemberitaan BPOM Terkait Diseminasi Inwas Nataru
P. 36

Sebelumnya  Lucia  menyampaikan,  sepanjang  Ramadhan  dan  jelang  Idul  Fitri  1445  H/Tahun  2024,
                BPOM kembali melakukan intensifikasi pengawasan pangan.

                Sejak 4 Maret 2024, Petugas BPOM di 76 unit pelaksana teknis (UPT) BPOM yang tersebar di seluruh
                Indonesia  terjun  ke  lapangan  melakukan  pemeriksaan  bersama  lintas  sektor  terkait  dan  masyarakat.
                Kegiatan akan terus dilanjutkan hingga 1 minggu setelah Idul Fitri.

                Kegiatan pengawasan ini berfokus pada produk pangan olahan terkemas yang tidak memenuhi ketentuan
                (TMK),  yaitu  tanpa  izin  edar  (TIE)/ilegal,  kedaluwarsa,  rusak,  dan  pangan  takjil  buka  puasa  yang
                mengandung bahan dilarang.

                BPOM  menargetkan  pengawasan  pada  sarana  peredaran  yang  memiliki  rekam  jejak  kurang  baik,
                termasuk gudang marketplace, sesuai tren belanja masyarakat yang banyak dilakukan secara daring.

                Sampai dengan kegiatan pengawasan tahap IV, pemeriksaan telah menyasar 2.208 sarana, terdiri dari
                920 sarana ritel modern, 867 sarana ritel tradisional, 386 gudang distributor, 28 gudang importir, dan 7
                gudang e-commerce.

                “Dari hasil pemeriksaan, kami menemukan 628 sarana (28,44%) yang menjual produk TMK berupa
                pangan TIE, kedaluwarsa, dan rusak, dengan jumlah total temuan pangan TMK sebanyak 188.640 pieces,
                yang diperkirakan bernilai lebih dari Rp2,2 miliar,” jelas Lucia.
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41