Page 40 - 060524_E - Klipping Pemberitaan BPOM Terkait Diseminasi Inwas Nataru
P. 40
Judul : BPOM Periksa 9.000 Sampel Takjil, Ada yang Mengandung Formalin hingga
Boraks
Nama Media : okezone.com
Tanggal : 4/1/2024
Halaman/URL : https://health.okezone.com/read/2024/04/01/481/2991054/bpom-periksa-9-
000-sampel-takjil-ada-yang-mengandung-formalin-hingga-boraks
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) melakukan
pengawasan terhadap 9.000
sampel jajanan buka puasa atau
takjil dengan melakukan
sampling dan pengujian cepat.
Dari hasil pengawasan itu, total
9.000 sampel, sebanyak 1,1
produk tanpa memenuhi syarat
dan didominasi bahan berbahaya.
Menurut data, formalin (48,04
persen), rhodamin B (25,49
persen), metanil yellow (0,98
persen), dan boraks (27,45
persen).
Kendati demikian, Pelaksana Tugas Kepala BPOM RI, Dr. Dra. L. Rizka Andalucia, Apt., M. Pharm.,
MARS menyebut temuan ini mengalami penurunan dibanding 2023. Takjil yang tidak memenuhi syarat
(TMS) tahun lalu mencapai 1,17 persen.
“Penurunan tersebut tentunya karena masyarakat sudah mulai aware terhadap risiko penggunaan bahan
berbahaya dan kita harapkan terus membaik, baik produsen maupun konsumen sama-sama untuk
membantu pemerintah dalam menurunkan dan menghilangkan penggunaan bahan berbahaya dalam
pangan siap saji,” tutur Rizka dalam Konferensi Pers Hasil Temuan Pengawasan Rutin Khusus Pangan
Selama Ramadan dan Idul Fitri, di Kantor BPOM, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Rizka menjelaskan senyawa tersebut bukan senyawa yang aman digunakan. Misalnya saja pewarna
untuk tekstil, bahkan bahan formalin digunakan untuk pengawet jenazah. Menurutnya bila bahan-bahan
tersebut dikonsumsi secara terus-menerus maka akan berbahaya untuk kesehatan.