Page 40 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 40

Judul          : IDI: Cemaran ranitidin bisa terdapat di makanan

               Nama Media : antaranews.com

               Tanggal        : 11 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://jabar.antaranews.com/berita/114958/idi-cemaran-ranitidin-
               bisa-terdapat-di-makanan

               Tipe Media  : Online

                                                                    Jakarta  (ANTARA)  -  Ketua  Kajian
                                                                   Obat PB Ikatan Dokter Idonesia (IDI)
                                                                   dr  Rika  Yuliwulandari  mengatakan
                                                                   zat            cemaran              N-
                                                                   Nitrosodimethylamine (NDMA) pada
                                                                   obat  mengandung  ranitidin  bisa
                                                                   terdapat dalam makanan.

                                                                   "Soal NDMA ini memang harus hati-
                                                                   hati, ada di air, susu dan ikan," kata
                                                                   Rika  di  kantor  Badan  Pengawas
                                                                   Obat dan Makanan (BPOM), Jakarta,
               Jumat.

               Dia mengatakan secara umum memang NDMA bisa ada di banyak materi, termasuk
               pada obat dengan ranitidin. Jika dalam prosesnya nanti ranitidin dapat disterilkan dari
               NDMA maka bisa jadi bahan tersebut dipakai lagi di dunia kesehatan.

               Hanya saja, kata dia, hal itu harus dibuktikan secara uji laboratorium apakah Ranitidin
               tidak  karsinogenik  atau  zat  yang  memicu  kanker  akibat  penggunaan  dalam  dosis
               tertentu dan dalam jangka waktu yang lama.

               "Kalau nanti steril bisa dipakai lagi atau juga misalnya level toksisitas menurun bisa
               dengan penyinaran ultraviolet dan cara lain," kata dia.

               Kepala  BPOM  Penny  Lukito  mengatakan  lembaga  yang  dipimpinnya  telah
               menginstruksikan  penarikan  produk  obat  tukak  lambung  dan  tukak  usus  bermateri
               ranitidin agar ditarik dari pasaran secara sementara.
               Kebijakan itu, kata dia, dilakukan untuk perlindungan masyarakat dari paparan produk
               yang berpotensi menyebabkan kanker. Saat ini, produk dengan ranitidin sedang diuji
               laboratorium.

               "Masyarakat tidak perlu panik misalnya menggunakan ranitidin dan agar berkonsultasi
               ke dokter karena pasti ada penggantinya. Sekarang obat dengan ranitidin ditarik dan
               dilarang  sementara.  Penarikan  aktif  dilakukan  dalam  80  hari  yang  dilakukan
               perusahaan masing-masing," katanya.
               Terkait waktu uji obat dengan ranitidin, Penny tidak dapat memastikan waktu selesai
               pengujian karena penelitian bisa lama.*
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45