Page 25 - Konferensi Pers Penyerahan Bantuan Satgas COVID-19 dari Badan POM kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19_Neat
P. 25
Judul : BPOM Sebut Ada Obat COVID-19 Keras Beredar Secara
Ilegal
Nama Media : sindonews.com
Tanggal : 8 April 2020
Halaman/URL : https://nasional.sindonews.com/read/1582924/15/bpom-sebut-
ada-obat-covid-19-keras-beredar-secara-ilegal-1586336407
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) mengaku
mendapati ada obat-obatan
COVID-19 keras yang beredar di
pasaran. Obat itu juga ada yang
menjual secara daring atau
online dan secara ilegal. Saat ini,
BPOM terus melakukan
pengawasan terhadap peredaran
obat tersebut.
“Dengan kondisi ini, ada juga banyak dijual obat-obat keras untuk COVID-19
ini di online. Itu juga bagian dari upaya BPOM melakukan pengawasan,” kata
Ketua BPOM Penny Lukito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Virtual
dengan Komisi IX DPR, Rabu (8/4/2020).
Sehingga, Penny melanjutkan, BPOM telah mengeluarkan Pedoman
Pengawasan Obat COVID-19 sebagai pedoman informasi atas obat COVID-
19 karena, sekarang banyak sekali obat yang ditawarkan dan juga ada
beberapa obat yang paten. Sehingga, pihaknya terus berdiskusi dengan para
praktisi kesehatan terkait dengan obat dan pengobatan COVID-19.
“Kemudian pengujian obat kami lakukan karena sekarang ini dengan
kebutuhan obat COVID-19 dan kadang-kadang rasa takut dan panik. Tidak
ada low demand terhadap obat-obat seperti chloroquin yang ingin membeli
legal dan ilegal. Kami akan intensif melakukan uji cepat untuk melihat kadar
kualitas dari obat-obat yang beredar tersebut,” ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga mengintensifkan patroli siber karena, banyak sekali
berbedar obat COVID-19 yang merupakan obat keras dan seharusnya tidak
bisa dibeli secara bebas. Bahkan, obat tersebut harusnya diberikan dalam
perawatan intensif dari para petugas kesehatan yang terampil.
Selain itu, kata Penny, BPOM juga mengawal akses ketersediaan obat untuk