Page 68 - Kunjungan Kerja ke Timur Tengah
P. 68
Regulatory System, Pre-Market Evaluation, Good Clinical Practice, Good
Manufacturing Practice, Good Distribution Practice, Post-Market Surveilance dan
Pharmacovigilance.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas regulator Palestina dalam
memastikan produk yang dipasarkan di Palestina adalah produk yang aman,
berkhasiat, dan berkualitas baik,” ujar Penny K. Lukito.
Selain perwakilan regulator Palestina, pelatihan “Good Regulatory Practice in
Medicine” ini juga diikuti oleh perwakilan regulator dari Jordan Food and Drug
Authority (JFDA) untuk pertama kalinya. Keikutsertaan perwakilan kedua regulator
negara anggota OKI ini menunjukkan komitmen Badan POM untuk mendukung
implementasi Deklarasi Jakarta dan Rencana Aksi OKI terkait capacity building dalam
rangka penguatan system pengawasan negara anggota OKI.
Selanjutnya, untuk mendukung keberhasilan program KSS, Kepala Badan POM
melakukan pertemuan dan dialog dengan pejabat tinggi Palestina di bidang Obat dan
Makanan guna membahas upaya ke depan dalam membantu Palestina memenuhi
kebutuhan Obat dan Makanan. Badan POM juga bertukar pendapat terkait upaya
mewujudkan kemandirian Otoritas Regulatori Obat sebagaimana dimandatkan dalam
Rencana Aksi pada pertemuan Otoritas Regulatori Obat Negara Anggota OKI.
Penny mengatakan, saat ini, pemerintah dan rakyat Palestina memiliki akses yang
sangat terbatas atas obat, vaksin dan makanan yang sangat dibutuhkan.
Keterbatasan akses Obat dan Makanan juga dialami oleh para pengungsi Palestina,
baik yang berada di Gaza dan Tepi Barat serta di luar Palestina termasuk di Yordania.
“Untuk itu, Badan POM berkunjung ke kamp pengungsi Palestina di Talbieh Amman,
Yordania untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan,” lanjutnya.
Pada kunjungan kerjanya ke Yordania, Badan POM juga mengadakan Networking
Event untuk memfasilitasi pertemuan antara regulator Palestina dan pelaku usaha
Obat dan Makanan Indonesia dan Palestina untuk menjajaki kerja sama perdagangan
guna membantu Palestina dalam memenuhi kebutuhan Obat dan Makanan.
“Pertemuan ini selain dapat membuka peluang ekspor produk Obat dan Makanan
Indonesia ke Palestina, juga sekaligus membantu pemerintah Palestina menyediakan
produk Obat dan Makanan yang aman, berkhasiat, dan bermutu untuk masyarakat
Palestina. Rangkaian program ini merupakan bukti komitmen kami kepada Palestina
untuk memperkuat kapasitas fungsi regulatori pemerintah Palestina.” tutup Kepala
Badan POM.