Page 30 - E Klipping Pemberitaan BPOM Sarasehan di Banyuwangi 1
P. 30
BPOM juga bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Pangan Olahan Banyuwangi (Asppoba), untuk
mendampingi startup UMKM obat bahan alam memperoleh sertifikat cara pembuatan obat tradisional
yang baik (CPOTB) dan nomor izin edar produk.
Layanan melalui MPP ini, kata Kashuri, merupakan bentuk penyederhanaan pengurusan izin edar oleh
BPOM. Penyederhanaan meliputi pemangkasan waktu pengurusan tanpa mengurangi aspek keamanan
dan mutu.
Kashuri melanjutkan, produk obat, jamu, hingga makanan olahan perlu mendapat izin edar sebagai
kepastian akan keamanan dan mutunya.
"Untuk Banyuwangi, pelaku UMKM yang mengurus izin edar juga cukup besar. Mungkin ini turut
dipengaruhi daerahnya yang semakin maju," tutur dia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kerjasama dengan BPOM ini. Dengan dukungan
dari BPOM, Ipuk yakin UMKM Banyuwangi akan semakin mudah untuk mengembangkan pasarnya,
karena adanya jaminan keamanan dan kulitas produk.
"Dengan kerjasama ini kami berharap semakin banyak produk UMKM di Banyuwangi yang terdaftar di
BPOM," kata Ipuk.
Selama ini Pemkab Banyuwangi telah memfasilitasi para pelaku UMKM untuk mengurus izin edar.
Melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan setempat, Banyuwangi memfasilitasi ratusan
pelaku UMKM setiap tahun sejak 2021.
Para pelaku UMKM itu dilatih soal penyuluhan keamanan pangan, sebagai modal untuk mengurus izin
edar. Setiap UMKM yang dilatih rata-rata mendaftarkan izin edar untuk empat hingga lima merek
produk.
Itu artinya, lebih dari seribu produk UMKM terdaftar izin edar secara gratis setiap tahunnya melalui
fasilitas pemkab. Dengan lengkapnya izin para pelaku UMKM di Banyuwangi, pemkab berharap akses
pasar dapat lebih luas.
"Kami telah melatih para pelaku UMKM dengan berbagai jenis pelatihan. Kami juga rutin mengajak
mereka untuk bertemu banyak pihak agar jaringannya terbangun," tambah Ipuk.