Page 44 - E Klipping Pemberitaan BPOM Sarasehan di Banyuwangi 1
P. 44
Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM
Mohamad Kashuri menjelaskan bahwa layanan jemput bola melalui Mal Playanan Publik (MPP)
Banyuwangi akan menjadi role model untuk pengembangan di daerah lain.
"Terkait standardisasi layanan dan sarana prasarana yang diberikan di MPP Banyuwangi akan kami
seragamkan nantinya untuk daerah-daerah lain," katanya.
Selama ini, katanya, BPOM telah membuka layanan di gedung MPP Banyuwangi. Namun layanan
sebelumnya hanya sebatas konsultasi.
Dengan kerja sama ini BPOM menambah layanan jemput bola bimbingan teknis dan desk konsultasi
pendampingan perizinan usaha, pemenuhan standar sarana, proses produksi, hingga memperoleh nomor
izin edar.
BPOM juga bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Pangan Olahan Banyuwangi (Asppoba) untuk
mendampingi startup UMKM obat bahan alam memperoleh sertifikat cara pembuatan obat tradisional
yang baik (CPOTB) dan nomor izin edar produk.
Layanan melalui MPP ini, kata Kashuri, merupakan bentuk penyederhanaan pengurusan izin edar oleh
BPOM. Penyederhanaan meliputi pemangkasan waktu pengurusan tanpa mengurangi aspek keamanan
dan mutu.
"Untuk Banyuwangi, pelaku UMKM yang mengurus izin edar juga cukup besar. Mungkin ini turut
dipengaruhi daerahnya yang semakin maju," ujarnya.