Page 15 - 190705_Konferensi Pers Semarang
P. 15
Judul : Kosmetik Ilegal Rp2 Miliar Diamankan di Jateng. Sebabkan Kanker,
Ini Merknya
Nama Media : bisnis.com
Tanggal : 4 Juli 2019
Page/URL : https://semarang.bisnis.com/read/20190704/535/1120226/kosmetik-
ilegal-rp2-miliar-diamankan-di-jateng.-sebabkan-kanker-ini-merknya
Tipe Media : Online
Bisnis.com, SEMARANG — Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan
(BBPOM) Semarang mengamankan
ratusan kosmetik ilegal senilai
Rp2,34 miliar. Kosmetik ilegal yang
mengandung bahan berbahaya itu
disita di dua lokasi, yakni Magelang
dan Semarang.
Kepala BBPOM Semarang,
Safriansyah, mengatakan ratusan
kosmetik ilegal senilai miliaran rupiah
itu merupakan hasil operasi selama tiga bulan terakhir, yakni April-Juni 2019.
Di Magelang, penindakan dilakukan di sebuah gudang yang terletak di Jl.
Tarumanegara, Rejowinangun Utara, 30 April lalu. Dalam penindakan itu, petugas
BBPOM menyita 137 jenis kosmetik tanpa izin edar (TIE), 1 jenis obat tradisional
ilegal, dan 1 jenis obat ilegal yang ditaksir mencapai Rp1,04 miliar.
Sementara di Semarang, penindakan dilakukan di sebuah rumah berlantai dua di
Kampung Seterong, Rejomulyo, 18 Juni. Di rumah yang juga dijadikan gudang
penyimpanan itu, petugas BBPOM mengamankan 24 jenis kosmetik ilegal dan 1 jenis
salep obat ilegal yang ditaksir mencapai Rp1,3 miliar.
Kosmetik ilegal yang disita didominasi produk perawatan kulit, seperti RDL
Hidroquinone Tretinoin Babyface, Original DR Pemutih Dokter, Deonard Whitening &
Spot Removing, Temulawak Cream, Night Cream, dan RDL Papaya Whitening Soap,”
ujar Safriansyah di Kantor BBPOM Semarang, Jl. Sukun Raya, Banyumanik, Kamis
(4/7/2019).
Safriansyah mengungkapkan kosmetik yang disita itu dinyatakan ilegal bukan hanya
karena tidak dilengkapi surat izin edar. Kosmetik tersebut juga mengandung bahan
kimia berbahaya seperti merkuri, asam retinoat, dan hidrokuinon.
“Rata-rata kosmetik yang disita merupakan produk perawatan kulit sebagai pemutih.
Tapi, mengandung bahan-bahan yang berbahaya yang bisa menyebabkan kanker,
kelainan pada janin, maupun iritasi kulit,” imbuhnya.
Safriansyah menambahkan saat ini kedua pemilik tempat distribusi dan penyimpanan
kosmetik ilegal itu sudah menjalani pemeriksaan aparat kepolisian. Bahkan, pemilik