Page 10 - 190705_Konferensi Pers Semarang
P. 10
Judul : Kosmetik Ilegal Dominasi Pasar
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 5 Juli 2019
Page/URL : https://mediaindonesia.com/read/detail/245223-kosmetik-ilegal-
dominasi-pasar
Tipe Media : Online
KOSMETIK ilegal mengandung
bahan berbahaya mendominasi
temuan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (POM) di pasaran dalam
beberapa bulan terakhir. Maraknya
peredaran kosmetik ilegal itu karena
ada celah yang dimanfaatkan pelaku
kejahatan dengan mengedarkan
produk mereka secara daring dan
masih tingginya permintaan
masyarakat terhadap kosmetik
murah.
Selain itu, menurut Kepala Badan POM Penny K Lukito, banyaknya konsumen
terhadap produk ilegal itu disebabkan adanya iklan-iklan yang menyesatkan sehingga
masyarakat tertarik untuk membeli. Dalam ekspose Badan POM di Balai Besar POM
Semarang, Jawa Tengah, kemarin, Penny memaparkan temuan terbaru Badan POM
di Semarang dan Magelang. Hasil operasi penertiban obat dan makanan ilegal oleh
Balai Besar POM Semarang, pada April-Juni 2019, ditemukan ratusan merek
kosmetik ilegal yang tidak berizin edar dan kosmetik yang dipalsukan di Magelang
serta Semarang dengan nilai keekonomian mencapai miliaran rupiah.
Temuan kosmetik ilegal didominasi produk perawatan kulit sebagai pencerah atau
pemutih, antara lain RDL Hidroquinone Tretinoin Babyface, Original DR Pemutih
Dokter, Deonard Whitening & Spot Removing, Temulawak Cream Night Cream, dan
RDL Papaya Whitening Soap. Bahan berbahaya yang ditemukan di dalamnya antara
lain merkuri, asam retinoat, dan hidrokuinon. Bahan tersebut dapat menyebabkan
kanker (karsinogenik), kelainan pada janin (teratogenik), dan iritasi kulit.
Kepala Balai Besar POM Semarang Safriansyah lantas menjelaskan modus operandi
yang dilakukan pelaku semakin beragam. Pelaku menjual produk ilegal secara daring
melalui akun media sosial dan mengirimkannya melalui jasa ekspedisi atau
memasarkannya ke toko-toko melalui penjual.
Temuan di Magelang, penyidik mendapati sebuah gudang tersamar yang digunakan
sebagai tempat ekspedisi. Barang bukti berupa 137 jenis kosmetik, 1 jenis obat
tradisional, dan 1 jenis obat yang semuanya ilegal dengan nilai mencapai Rp1,04
miliar.
Di Semarang, penindakan dilakukan di sebuah rumah berlantai dua di Kampung
Seterong, Rejomulyo, yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan kosmetik ilegal.